Share

Perubahan

“Nyonya saya mohon berhenti. Anda bisa terluka,” kata Naren tenang, ia berdiri tegap.

“Menyingkir!” bentak Ibu Windia kesal.

“Saya menolak,” balas Naren tegas.

“Beraninya kamu!” Ibu Windia menusuk dada Naren dengan pecahan kaca vas bunga yang sejak tadi masih dipegang olehnya.

“Tolong antarkan Nyonya Besar ke kediamannya. Saya akan segera melaporkan kejadian ini pada Tuan Besar,” kata Naren pada tiga orang satpam yang baru saja datang bersama Bi Ica. Ketiga satpam itu mendekati Ibu Windia, salah satu satpam hendak mengatakan sesuatu setelah melihat darah di baju Naren. Tetapi, Naren menggeleng pada satpam tersebut.

Ibu Windia ditarik paksa oleh ketiga satpam, wanita itu melontarkan kata ancaman dari mulutnya. Tetapi, para satpam tidak menggubris ancaman wanita itu. Bi Ica mengikuti langkah ketiga satpam dan Ibu Windia, ia akan memastikan semuanya aman.

“Naren…” panggil Rara pelan.

Naren berbalik ke belakang. Rara menatap baju s

Anavya

Terima kasih sudah membaca~ Mohon dukungannya~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status