Share

Terluka

Bukan hal mudah bagi seorang pria merawat bayi meskipun ada suster dan pembantu di rumah. Apa lagi ia sangat membenci bayi itu, Gilang tak pernah mau melihat bayi itu sejak dibawa pulang ke rumah.

"Suster bawa ke belakang kalau dia nangis!" teriak Gilang saat mendengar bayi itu menangis.

"Baik, Pak." Suster berlari ke belakang lalu menutup pintu agar tangis bayi itu tak terdengar oleh Gilang.

Sejak ada bayi di rumah Gilang sering pulang larut malam, dia sengaja menghindar agar bertemu dengan bayi itu. Emosinya meluap saat melihat atau mendengar suaranya.

Sedangkan Mia sendiri tak kalah terpuruk, setiap hari dia menangis tak keluar dari kamar meratapi putranya. Ditambah lagi saat air susunya keluar dia merasa benar-benar tersiksa.

Beberapa kali Ratih mencoba mendatangi rumah Gilang, memohon agar bisa melihat cucunya, tetapi penjaga rumah tidak pernah mengizinkannya masuk.

"Maaf, Bu. Saya hanya menjalankan perintah," ucap penjaga untuk kesekia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status