Share

Penyesalan

Fanny menutup wajahnya dengan guling. Ia merasa sangat sedih, karena kesempatan terakhirnya berakhir dengan sangat buruk. 

Tadi saat ada di bioskop ia sempat yakin, bahwa hubungannya dan Aksa akan semakin bagus. Tetapi ternyata salah. Aksa sekarang sudah kembali menjadi sosok laki-laki dingin seperti saat Fanny pertama kali melihatnya.

Mendekati Aksa sama saja menyakiti perasaannya sendiri. Dan Fanny belum siap untuk tersakiti lebih jauh lagi.

Fanny sangat merindukan sosok Aksa yang dulu. Sosok Aksa yang hangat, selalu terlihat ceria, dan siap kapan pun ia membutuhkan bahu untuk bersandar. Tetapi sayang. Sosok Aksa yang itu sudah lenyap dari dunia ini untuk selamanya. Sama persis seperti kalimat Aksa pada saat mereka ada di dalam gedung bioskop.

Fanny mengelap air matanya, saat mendengar pintu kamarnya mulai terbuka. Dengan mata sendu, ia menatap seorang wanita paruh baya yang sekarang ada di ambang pintu kamarnya.

"Kenapa, Ma?" tanya Fanny la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status