Share

66. Apa Arti Ucapan Mas Bara

======

“Di sini, Mbak?” tanya sang supir menoleh ke arahku, di bangku belakang.

“Oh, iya. Terima kasih, Pak.” Kuserahkan selembar uang kertas kepada lelaki paruh baya itu.

“Sebentar, Mbak.” Dia merogoh saku celana, mungkin untuk mengambil kembalian.

“Sudah, Pak, kembaliannya untuk Bapak saja. Ini tengah malam, tapi Bapak masih mau mengantar saya. Sekali lagi terima kasih.”

“Mbak, kalau tidak salah, Mbak menantu keluarga Wijaya? Kenapa malam-malam keluar?” tanyanya menatapku penuh selidik.

Aku tercekat sesaat.

“Baik, hati-hati, ya, Mbak!” ucapnya kemudian, tanpa menunggu jawabanku.

Aku turun dan berjalan menuju rumah sederhana di sisi kanan. Suasana begitu sepi. Tak ada seorangpun yang terlihat melintas. Mobil yang mengantarku tadi pun segera berlalu.

Rumah itu tak berpagar, posisinya agak mepet ke jalan. Tanpa garasi, juga tanpa halaman. Hanya teras sempit yang memisahkannya dengan selokan kecil yang berbatasan langsung dengan jalan raya.

Kuketuk pintu dengan pelan. Berula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status