Share

Undangan Pernikahan

Hampir saja jantungku mencelos saat melihat lelaki berjaket hitam itu membalikan tubuhnya.

"Rian!" ucapku masih tidak percaya jika lelaki berkacamata besar dengan rambut poni itu kini ada di hadapanku. Hujan yang membahasi tubuhnya membuat butiran gerimis membahasi pipi dan rambut yang menutupi bagian keningnya.

"Dania!" ucap lembut Rian diikuti semburat senyuman.

"I-iya!" Aku masih terperangah seperti tidak percaya dengan apa yang saat ini aku lihat.

"Bolehkah aku masuk?"

Seketika aku tergeragap. "Iya, masuklah!" ucapku memundurkan beberapa langkah kakiku menjauh dari pintu, memberikan jalan untuk Rian.

Sebuah kantong plastik ia letakan di atas meja tamu, setelah melepaskan jaket hitam yang sudah basah kuyup yang ia pakai untuk melindungi diri hujan. Kini tinggal kaos oblong berwarna putih yang sedang ia kenakan. Dada bidang berbentuk kotak-kotak Rian semakin nampak jelas dari kaos yang sedikit basah. Menunjukan body atletis Rian.

"Aku membawakan kamu martabak manis kesukaanmu!" Ria
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status