Share

36. Ajakan Menikah?

Pak Baron membuka pintu kamar Tari dengan kasar. Pria paruh baya itu menatap tajam putrinya yang kini sedang menangis menelungkupkan wajah ke bantal, ada sang istri yang menemani di sana.

"Bagus sikap kamu sepert itu sama calon suami kamu?" tanya Pak Baron dengan marah. Pria itu berkacak pinggang dengan bola mata yang melotot sangat lebar.

Tari yang sedang menangis langsung mendudukkan diri menatap bapaknya dengan wajah sembab. Dari balik mata berkaca dia meneliti wajah bapaknya yang sedang marah. "Pak. Sudah berapa kali Tari bilang kalau Tari tidak mau menikah dengan Rizal, Pak? Kenapa Bapak terus memaksa Tari?" tanyanya dengan suara pilu berharap bapaknya itu iba terhadap dirinya.

"Halah. Jadi anak yang nurut apa kata orang tua. Ini semua juga demi kebaikan kamu," ujar Pak Baron yang masih marah.

"Kebaikan Tari atau kebaikan Bapak?" tanya Tari dengan berteriak. Kini, dia tak peduli lagi kalau dianggap anak pembangkang.

"Kenapa kamu sela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status