Share

Tawaran kencan yang buruk

-Pria sejati tidak dilihat dari ketampanan wajahnya, tapi dilihat dari dewasanya menghadapi lika liku kehidupan.- Audrey

Akhirnya aku tumbang.

Entah sudah berapa lama aku ditempat yang dikelilingi tirai hijau yang kuyakini adalah rumah sakit. Hidungku dilingkupi alat bantu nafas. Selang infus menancap di pembuluh darah tangan.

Disampingku ada dua perempuan rekan kerja yang kukenal, Nabila dan Mela. Setelah aku siuman dan lebih baik, mereka pamit kembali ke kantor lalu aku dipindah ke ruang rawat inap. Terima kasih untuk perawat yang sudah membawakan ransel kerja dan mendorong kursi rodaku menuju kamar rawat inap.

Aku terkulai lemas di ranjang pesakitan sendirian. Hanya ditemani suara televisi yang menyiarkan siaran luar negeri yang tidak terlalu kupahami.

Kelelahan karena bekerja dengan pola makan yang tidak tepat membuat tubuhku bereaksi lain. Ia menjerit marah karena aku tidak menjaga asupan nutrisi yang memadai lalu akhirnya raga ini terkulai di lobby kantor.

Saat berangkat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
lajut penasaran
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
jadi gegegan ah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status