Share

Bab 77

"Ya udah, aku berangkat dulu," lanjutnya lagi sambil melirik ke arah pergelangan tangannya.

Ketika Dewa berjalan keluar, aku mengikutinya dari belakang. Saat tiba di ruang tengah, tampak keluargaku dan keluarga Dewa masih asyik mengobrol. Begitu mengetahui kami datang, pandangan mereka sontak beralih.

"Lho, lho. Pengantinnya mau mana ini? Kok, pake baju loreng?" Mami kaget ketika melihat Dewa berpamitan.

"Aku ada apel dadakan, Mi. Tadi ditelepon sama Danki," timpal Dewa sembari menyalami semua anggota keluarga.

"Aku jalan dulu, ya. Assalamu'alaikum." Dewa langsung melenggang keluar.

"Eh, kamu naik apa?" teriak Mami.

Sontak langkah Dewa terhenti. "Motor, Mi. Biar cepat nyampe." Kemudian, dia kembali melangkahkan kaki keluar.

Setelah itu, pandangan Mami mengarah padaku. "Terus rencana pengajian di asrama kapan?"

"Lho, emangnya udah dapat rumah dinas? Kok, Mama gak tau?" timpal Mama dengan raut wajah terkejut.

"Inilah Furi dan Dewa, Jeng. Saya aja gak dikasih tau coba. Tau-taunya mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status