Share

92. Kabur

Lewat kekuasaan Ghurair, 10 tukang pukul berpangkat letnan keluarga Siluet mampu dibebaskan. Pram sangat senang mendengar hal itu, berharap bisnis haramnya di Dubai akan berjalan lancar kembali.

Sayangnya tidak semudah itu, Jexeon menjalankan rencana selanjutnya. Membuat markas Siluet hancur. Menghanguskan semua berkas penting dan meninggalkan jejak remakan CCTV, itu adalah rencana untuk mengadu domba.

Jexeon, Elgar dan Lazio mengenakan pakaian ala keluarga Yen. Mengendap-endap menuju pintu keluar setelah menembaki para tukang pukul.

Hal yang sulit adalah Jexeon tidak boleh melakukan pertarungan jarak dekat. Gerakannya bisa ketahuan. Pria yang tidak ahli menembak itu terpaksa harus menggunakan pistol.

"Sial, mereka tidak ada habisnya." Lazio terus menembak menggunakan dua pistol. Bahkan si penembak jitu saja sudah kualahan.

Sementara tembakan Jexeon terus saja meleset, dia tidak ahli menembak. Bisa dibilang itu adalah kelemahannya.

"El, kapan bomnya meledak?" tanya Jexeon dengan na
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
iya lah... hasil kecebong siapa lagi Zio klo bukan hasil kecebong jexeon???
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status