Share

Kedatangan Dua Orang Polisi

Arghh ...!

"Aku laki-laki bre*gsek. Tidak bermoral. Kotor!" Melempar semua benda yang ada di depan mata, melampiaskan segala amarah serta bayang-bayang kelam yang kian menyiksa.

Setelah lelah meratap juga menangis, kuhempaskan bobot ini dengan kasar di atas kasur. Mengusap seprai yang kujadikan alas tidur sambil menghirup aroma tubuh Kanaya yang masih menempel.

"Tidakkah kamu tahu, Sayang. Aku begitu merindukan dirimu?" ucapku sambil terus menghirup wangi tubuh Kanaya, berharap rasa rindu di hati akan pergi, walaupun nyatanya rasa itu semakin menggebu dalam kalbu.

Mengapa setelah dia tidak ada aku baru merasakan bahwa dirinya begitu berarti di hidupku? Sanggupkah aku melewati hari-hari tanpa dia, karena terlalu banyak kenangan yang dia tinggalkan di dalam rumah ini?

***

Rintik hujan yang turun dari langit sejak subuh tadi dengan mesra mengecup dedaunan. Aku duduk sendiri di teras rumah, berteman sepi tanpa satu orang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status