Share

Rahasia Masa Lalu

Aku masih duduk terpaku ketika hampir semua orang yang ada di dalam ruangan keluar. Saat aku menoleh ke tempat Kanaya duduk pun ternyata perempuan itu sudah tidak ada di tempatnya.

Ya Rabb ... Bahkan keluar saja dia tidak ada basa basinya sama sekali kepadaku. Aku dianggap seonggok patung yang tidak memiliki perasaan.

“Saya permisi juga, Pak!” menyalami dua orang petugas yang tadi menginterogasi lalu berjalan terseok keluar dari ruangan.

Suasana sudah terlihat sepi di luar kantor polisi, karena sepertinya Kanaya beserta rombongan sudah meninggalkan tempat ini. Padahal, aku ingin sekali berbicara empat mata dengan mantan istri, melihat wajahnya walau hanya sekejap saja untuk melepas rasa rindu yang sudah bertakhta dalam kalbu.

Menstater motor dengan tangan gemetar, aku terus saja memikirkan bagaimana nasib Ibu kedepannya jika aku sampai ditahan. Dia pasti bertambah depresi karena masalah ini.

Ibu sedang duduk sendiri di te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status