Share

Kedatangan Umi dan Abi

Lagi-lagi keheningan menyelimuti perjalanan kami. Jarak yang tinggal beberapa kilo meter terasa sangat lama. Ponsel belum juga di kembalikan padaku. Tulisanku belum sempat ku simpan, awas saja kalau sampai hilang atau terhapus.

Kebayangkan susah-susah merangkai kata, menjadikan tulisan itu hidup dan tinggal sedikit lagi selesai,tapi tiba-tiba hilang begitu saja.

Sungguh aku akan membuat perhitungan padamu Mas Adam, jika tulisanku sampai hilang.

Mobil berhenti di carport,segera aku keluar meninggalkan Mas Adam yang asih diam membisu. Memasuki rumah, segera aku mandi karena badan sudah lengket.

Krucuuk ... krucuuk....

Cacing di perut sudah meronta-ronta meminta haknya.Aku ingat, seharian baru memasukkan makanan satu kali saja, pantas saja aku sudah kelaparan begini.

Tak butuh lama untuk memasak nasi goreng kesukaanku. Dua piring nasi goreng dengan telur ceplok di atasnya siap di santap.

Tanpa menunggu Mas Adam, kumasukan nasi goreng ke dalam mulut. Tak perduli dia sudah makan atau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
apakah wanita sholehah ini akan jujur sama mertuanya?
goodnovel comment avatar
Nena Ina
telalu banyak mggunakan koin..seperti xda ikhlas dlm brkariar..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status