Share

Tak Mau Mengakui Salah

Napas Adit panjang pendek ketika sampai di parkiran rumah sakit. Ia tidak bisa kembali begitu saja. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada Sena. Lagi pula ia merasa lebih berhak berada di sana disbanding Reno. Maka, begitu kesadaran itu menyentuh dirinya, Adit langsung berjalan masuk kembali.

Saat ia mencapai ruang UGD lagi. Hanya tersisa Mama Sena di sana, bersandar sambil bersedekap di dadanya. Begitu mendengar langkah kaki wanita itu mengangkat kepala dan dahinya langsung berkerut. Tubunya yang tadi rileks mendadak waspada.

“Buat apa kamu kemari lagi?” tanya Mama Sena pelan, tetapi jelas mengancam.

“Saya ingin menunggu Sena sampai sadar,” jawab Adit.

Keberaniannya tadi hanya tinggal separuh sekarang. Selebihnya mengguap bersama kata-katanya yang mengambang.

“Sudah kukatakan jika kami tidak membutuhkanmu di sini. Keberadaanmu hanya menambah penyakit putriku saja. Apa kamu tidak sar itu?” tanya Mama Sena.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status