Share

Rencana Joko

Semua orang tentu saja terkejut. Tiba-tiba Pen menyerahkan dirinya. Ana tidak mau hal itu. Dia tidak ingin ibunya masuk ke dalam ruangan yang sangat mengerikan itu. Apalagi banyak penjahat yang berada di dalam. Ana menarik Pen kemudian memeluknya dan menangis. Anggara benar-benar tidak tega melihatnya.

"Ibu," ucapnya berjalan mendekati sang ibu kemudian menatapnya dengan tatapan sayu. Namun Nyai masih saja bersikukuh untuk memisahkan Pen dan Ana. Wanita itu akan menerima Ana karena memang darah daging dari Anggara dan merupakan pewaris pertama. Tapi dia tidak akan pernah menerima Pen dalam kondisi apa pun. Semua itu adalah peraturan mutlak yang harus dilakukan oleh Anggara.

"Ibu apa kau tidak memiliki hati sama sekali? Lihatlah. Bagaimana jika kau dipisahkan dengan anakmu, kemudian tidak bertemu sangat lama. Bagaimana jika aku berada dalam kondisi itu, Ibu. Aku minta kau merubah pikiran. Tolonglah." Anggara masih memohon.

"Sayangnya ibumu tidak dalam kondisi seperti itu. Jadi kau jang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status