Share

27. Mengulurkan tangan

Sudah lama bagi Devin di zaman 300 tahun silam tidak merasakan tidur yang sangat nyenyak. Pandangan sekitar tampak gelap gulita. Dia juga tidak tahu seberapa datar tanah yang menjadi tumpuan punggungnya. Mungkin saja sekarang sudah malam di luar sana, namun tubuhnya yang tidak mau mengikuti kata hati dan terus membangkang.

Biasanya, dia hanya mampu tidur sebentar karena tidak bisa bertahan dalam suhu dingin. Lalu saat pagi menjelang, dia harus bekerja lagi menjadi budak untuk tuannya yang merupakan anak ketua kampung. Hanya itu satu-satunya cara agar dia bisa mendapatkan uang dan bertahan hidup, walaupun diperlakukan seperti binatang.

Hal yang paling penting sekarang adalah dia harus segera memanggil kembali kesadarannya. Ada yang sudah menunggu jauh di sana.

Seolah-olah dikabulkan oleh sang Pembuat Jalan Cerita, pandangannya menjadi terang kembali. Kesadarannya terpanggil setelah beberapa saat lalu dibiarkan berwisata ke dunia mimpi. Pada saat yang sama, dia me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status