Share

Bab XIX. Geram

Arisha dibuat bersembunyi saat baru saja ia datang ke toko katering miliknya. Siang itu, ia melihat Ilham yang baru saja datang bersama seseorang pria yang sepertinya asistennya, tebak Arisha. Ilham masuk ke dalam toko kateringnya disambut oleh salah satu pegawainya.

Kuku jari jemari Arisha kini menjadi bulan-bulanan Arisha yang menggigitinya karena merasa cemas. Ia tidak tau harus masuk ke toko kateringnya atau pergi dari sana. Namun, ia sendiri tentu saja tidak mau bertemu lagi dengan Ilham karena sebelumnya pun ia sudah membuat sebuah drama pemecatan dirinya sendiri.

“Gimana, nih?” gumam Arisha yang masih menggigiti kuku jari tangannya.

Ditengah kebingungannya dengan langkah apa yang harus ia ambil, Arisha dibuat terkejut dengan dering ponselnya yang berteriak begitu nyaring. Sedikit kesal, Arisha merogoh isi tasnya untuk mendapatkan ponsel pintarnya. Sebuah panggilan masuk dari salah satu pegawainya membuat Arisha mengerutkan keningnya.

“Halo,” sapa Arisha pelan yang lebih condong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status