Share

Ketahuan

Ivy menatap Ocean yang sejak semalam terus saja tersenyum simpul. Tebakannya karena Kakek Ferdinand merestui hubungan mereka.

Lagi-lagi Ivy diberi buket bunga mawar merah yang ukurannya lebih besar ketimbang sebelumnya. Ivy menghela napas panjang. "Kau hanya membuang-buang uang, Ocean."

Ocean mengernyit heran. "Bukannya para gadis suka dihujani dengan buket bunga mawar merah?"

"Tidak setiap hari. Karena aku juga bingung di mana hendak diletakkan buket bunga ini."

"Kau memang gadis yang aneh, Ivy." Ocean mengejeknya.

"Lalu kenapa Anda mau menikahi aku?"

"Karena aku memang ingin melakukannya." Ocean mengedikkan bahu. "Tak ada alasan spesifik."

Kali ini Ivy agak merasa kecewa. Namun, dia langsung mengomel dalam hati. 'Kenapa harus kecewa? Memangnya kau berharap dia mengatakan apa? Jatuh cinta pada pandangan pertama? Itu bohong!'

Ivy meraih dua tangkup roti panggang lalu mengunyah dengan cepat. Entah kenapa tiba-tiba muncul rasa kesal dalam hatinya.

"Hari ini kau tak perlu ke kampus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status