Share

Mau ke Mana

Ivy sudah selesai mengepak barang pribadinya. Tidak banyak. Hanya satu koper penuh. Karena dia bukan tipe orang yang gemar mengoleksi sesuatu.

Ivy yang sudah terbiasa hidup prihatin lebih pintar menyimpan uang ketimbang dahulu. Charlotte menghapus air mata. "Rasanya seperti mimpi."

Ivy mengusap lembut seprai yang terpasang rapi. "Di kamar ini banyak sekali kenangan manis. Aku sering diam-diam membawa Lake tidur di sini. Apalagi saat dia masih bayi merah."

"Kau Ibu yang baik, Ivy. Bukan salahmu kalau bayi dalam kandungan tidak bisa diselamatkan." Charlotte menggenggam jemari Ivy.

"Ya. Kau benar. Kalau dia hidup, pasti akan sangat tersiksa karena kondisi kami saat itu." Ivy sudah lama mengikhlaskan kepergian bayinya.

Mungkin juga karena ada Lake di sisinya. Ada perasaan yang tak bisa Ivy terjemahkan saat pertama kali memeluk dan menyusui Lake. Seperti bayinya hidup kembali.

"Aku ... patah hati, Charlotte," keluh Ivy di antara lelehan air matanya.

Charlotte memeluk Ivy. "Oh, Sayang. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status