Share

BAB 84

Restu

Seminggu ini Satya tak menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Hanya beberapa kali dia mengirimiku pesan yang mengabarkan dia baik-baik saja dan tidak perlu mengkhawatirkanku. Meski sebisaku mempercayainya, tetapi mengingat pertemuan terakhir kami di rumahnya saat itu membuatku tak bisa fokus melakukan kerjaku.

Bahkan aku hampir menyiram tanganku dengan mesin pembuat kopi saat Adrian–pegawaiku absen masuk kerja. Aku menggeleng cepat, berusaha mengembalikan ritme kerjaku.

Saat itu Pak Darma tidak terima dengan pernyataan Pak Brata mengenai isi surat wasiat yang menurutnya sudah dipalsukan oleh pengacara keluarga itu. Hal yang amat mustahil, mengingat semua itu pasti akan mengancam reputasi dengan tanggungjawabnya atas pekerjaan yang selama ini dilakoni oleh Pak Brata.

“Jaga batasan Anda, Pak Darma. Jika tidak mengingat saya harus netral dalam hal ini tentu saya akan membeberkan fakta-fakta yang membuat Anda tidak berkutik di hadapan pengadilan!” Pak Brata menajamkan pandang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status