Grizell menutup matanya dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Rasanya sangat aneh, karena sudah sangat lama Grizell tidak pernah mimisan seperti ini. Terakhir kali Grizell mimisan saat dipaksa oleh tantenya mengikuti seluruh pembelajaran seorang bangsawan dan harus menjadi orang yang sempurna walaupun orangtuanya tidak begitu memikirkan sebuah kesempurnaan.
Kak Raka melepaskan tangannya dari Grizell dan terlihat kalau darahnya sudah berhenti. Grizell merasa tenang dan kak Raka langsung membantu Grizell untuk membersihkan seluruh darahnya dengan tisu basah yang kak Raka simpan di dalam tasnya. Sepertinya dokter memang memiliki sentuhan tangan yang ajaib.
“Sudah baikan?” tanya kak Raka tangannya dipenuhi darah dari hidung Grizell dan Grizell merasa tidak enak dengan kak Raka.
Grizell mengangguk pelan dan bisa merasakan kalau sekarang hidungnya sudah tidak keluar darah lagi tapi penampilan Grizell sekarang sangat berantakan. Grizell bahkan bisa mengeta
“Em Kak, aku ada urusan sekarang, mungkin lain kali saja,” kata Grizell memegang ponselnya dan merasa sebuah firasat yang buruk mengenai pesan ini. Apa mungkin Enzo sudah bertemu dengan bibi Guinea? Bisa gawat kalau seperti itu.“Memangnya ada apa?” tanya balik kak Raka melihat kondisi Grizell dan sepertinya itu sangat buruk untuk membuatnya pergi sendiri.“Aku harus pergi ke tempat penitipan anak,” jawab Grizell wajahnya semakin pucat, tapi yang menguntungkan adalah besok adalah hari libur dan Grizell bisa beristirahat dengan penuh di rumah.“Apa tidak masalah?” tanya Grizell tidak mau terlalu banyak merepotkan orang karena juga tidak mau berhutang budi pada orang lain. Walaupun sebenarnya utang budi itu adalah hal yang biasa, tapi Grizell takut tidak bisa membalas kebaikan seseorang sesuai dengan apa yang sudah diberikan orang itu.“Tentu saja, hari ini aku akan menemanimu ke manapun kau pergi, katak
“Jadi kau sendirian? Baiklah, aku akan menginap malam ini, kau tidak dapat mengurus dirimu sendiri saat sedang sakit. Aku akan tetap menemanimu sampai orangtuanmu datang,” kata kak Raka melepaskan tasnya dan berjalan sejenak untuk melihat apakah ada kotak obat di rumah ini dan tentu saja ada.“Tapi, itu akan sangat merepotkan bagi Kakak,” kata Grizell sudah cukup untuk merepotkan kak Raka dan melakukan berbagai macam hal untuk melakukan apa yang seharusnya Grizell lakukan sendiri.“Tidak apa-apa, aku melakukannya dengan suka rela. Juga anggap saja aku sedang mengobati seorang pasien yang mungkin saja nantinya akan memberikan penilaian padaku. Berikan aku nomor orangtuanmu, aku akan menelepon mereka,” kata kak Raka sudah menyiapkan ponselnya dan segera mengetikkan nomor yang akan dihubungi dan hendak memberitahu kondisi Grizell pada orangtuanya.“Bukan hanya merepotkan, tapi sangat tidak baik seorang pria menginap di ruma
Situasinya menjadi agak canggung walaupun Grizell tidak begitu peduli dengan situasi sekarang. Davian menatap Grizell masih dengan tatapan yang sama seperti saat SMA, dan juga ada banyak sekali perubahan pada diri Davian yang mana sekarang Davian terlihat lebih dewasa dengan menggunakan sebuah kemeja yang rapi digunakannya.“Em, aku datang karena sepertinya aku melihatmu kemarin, tapi mungkin saja aku salah lihat karena aku merindukan mu, jadi aku berkunjung sekarang selagi aku ada kesempatan di sini, bersama dengan Nadifa tentunya,” kata Davian dengan ekspresi malu-malu saat menatap wajah Grizell yang juga memiliki banyak perubahan pada penampilannya, semua orang berubah sesuai dengan umur.Grizell melirik pada kak Raka dan kak Raka tahu apa yang kemarin membuat Grizell berlari sampai-sampai harus bersembunyi. Dulu Grizell pernah menceritakan mengenai temannya yang akan kuliah kedokteran juga, dan nama Davian disebutkan, tapi di kampus mereka sama sekali t
“Grizell ada apa? Mereka hanya datang untuk berkunjung, tolong letakkan kembali garpunya,” kata kak Raka dengan perlahan-lahan mendekati Grizell sementara itu Opelia memegang tangan Alex karena sedikit ketakutan dengan perubahan sikap yang Grizell tunjukkan hari ini.“Aku tahu kau menyamar, bahkan Enzo sendiri mencium bau itu dari tubuhmu! Jangan berpura-pura memakai topeng yang membuat semua orang tertipu. Aku bisa mengenali suaramu yang memuakkan itu!” seru Grizell langsung menusuk tangannya sendiri dan membuat kekacauan yang mana kak Raka langsung bergerak cepat dengan melemparkan garpu yang sudah kembali Grizell tarik dan tangannya berdarah banyak.“Grizell! Apa yang kau lakukan?!” seru kak Raka langsung mendatangi Grizell dan mengecek lukanya yang terlihat dalam.“Kau tidak akan dapat menolaknya, tolong jangan membuatku takut Bibi Guinea,” kata Grizell tiba-tiba saja tubuhnya menjadi lemah dan terduduk di lant
Di belakang kak Serina memegang tangan Grizell dengan hati-hati dan melihat luka yang terlihat dalam. Kak Serina mengatakan banyak hal yang membuat Grizell bersemangat dan juga menjadi lebih baik dengan sebuah perkataan yang menenangkan hati. Lalu Raka sendiri sangat ingin mengajak Grizell berbicara tapi tidak tahu bagaimana harus berbicara seperti apa untuk memulai percakapan.“Jadi, kau mau langsung pulang?” tanya kak Serina berjalan keluar bersama dengan Grizell dan lagi-lagi saat di luar, Grizell melihat Davian berdiri bersama Nadifa dan lagi-lagi membuat mood Grizell menjadi buruk.“Aku mau pergi ke tukang pos dulu, kalau begitu aku duluan ya Kak,” kata Grizell sudah menyiapkan surat dengan alamat yang diingatnya, dengan nama penerima Peter. Semoga saja tersampaikan.Grizell berjalan biasa saja melewati Davian dengan Nadifa yang sama sekali berekspresi tidak suka pada Grizell. Mana peduli Grizell dengan seperti itu, sebaiknya berjala
Sebuah pesan dari grup, setidaknya jika sampai rumah Grizell harus langsung memakai dress yang sudah diambilnya dari dalam ruangan pakaian. Ruangan yang menyediakan banyak sekali pakaian, dan juga sebuah ruangan yang memiliki banyak sekali gaun pesta bergaya abad pertengahan tapi ada juga gaun pesta dari tahun 90-an. Gaun yang cocok dengan Grizell, gaun biru malam yang bagian bawahnya dipenuhi dengan gemerlap glitter yang indah. Pakaian yang mengingatkan Grizell pada neneknya saat melihat foto masa muda neneknya bersama dengan kakek. “Halo Bunda.” “Ya Grizell?” “Hari ini aku akan mengikuti kompetisi musik orkestra mewakili kampus. Doakan aku,” kata Grizell menelepon bundanya dan untung saja bundanya mengangkat teleponnya. Walaupun ini bisa dikatakan sebagai keajaiban. “Semangat anaknya Bunda! Maaf tidak dapat melihatmu, tapi bisakah kau memperlihatkan bagaimana penampilan mu sekarang?” tanya bunda Lina ingin melihat bagaimana pancaran dan gaun yang Gr
“Lalu bagaimana dengan mu adik manis Grizell? Kau mau berpacaran denganku?” tanya kak Leon langsung berbalik dan melihat Grizell secara langsung yang mana membuat Serina langsung memeluk Grizell dan tidak membiarkan Grizell untuk menatap wajah Leon. Sedangkan kak Angelina hanya bersikap biasa saja karena ini sudah sering terjadi. “Jangan dengarkan, dasar playboy mulut manis, jangan menggoda Grizell dengan ucapan itu,” kata kak Serina langsung menutup kedua telinga Grizell dan Grizell bisa merasakan kalau kak Serina menyentuh alat bantu dengar Grizell dan Grizell merasa sedikit terkejut dan langsung memegang tangan kak Serina dan membuat tangannya menjauh dari telinga Grizell. “Hahaha, maaf Kak Leon, aku memiliki penilaian ku sendiri untuk mencari pasangan,” kata Grizell ingin membuat sebuah pengalihan untuk membuat kak Serina tidak membuat kak Serina menanyakan ada benda yang terasa saat menutup kedua telinga Grizell. Seluruh mobil tertawa dengan perkataan Gr
Duduk dan memperhatikan, kak Raka berhasil duduk di samping Grizell dan kali ini kak Serina dapat menarik sebuah kesimpulan yang bagus. Sejak berbaikan kak Raka meminta untuk berfoto dengan Grizell dan Grizell sama sekali tidak masalah untuk itu, dan tentunya kak Serina tidak menganggu mereka karena mungkin saja mereka akan malu malu sendiri dan akan bersikap canggung.“Setelah ini ayo berfoto bersama ditempat yang sedikit bagus, hanya berdua,” bisik kak Raka memperlihatkan sebuah hasil foto yang hanya wajah mereka berdua saja yang terlihat karena tempatnya sedikit gelap untuk sebuah pertunjukan.“Ok ok,” kata Grizell dengan memberikan tanda jempol.Pembukaan yang sangat hebat dengan berbagai macam hiburan yang diperlihatkan. Juga ngomong-ngomong ruangan di sini memang dingin, bahkan terasa sangat dingin. Grizell merasa kedinginan seperti sedang berada di bioskop. Baju gaun yang digunakan Grizell itu terbuka di bagian leher hingga bahu ja