Share

BAB 108

Heni benar-benar tidak menyangka Mas Dokter menyebalkan ini ternyata baik juga. Kini mereka duduk berhadapan dengan seporsi nasi dan ayam goreng yang baunya sungguh benar-benar menggoda iman Heni.

Heni menatap lelaki itu dari tempatnya duduk, kalau sedang diam dan kalem macam ini, kenapa pesona yang terpancar dari pribadi itu benar-benar luar biasa? Tapi kalau lagi mode on cerewet ... Jangan tanya! Heni saja rasanya ingin kabur dan malas berhubungan dengan lelaki ini.

"Makan dulu, ntar baru aku anter ke kantor buat ambil motor sama barang kau!" Titahnya sambil mulai menyuapkan nasi dan suwiran ayam ke dalam mulut.

Agaknya cowok ngeselin itu lapar juga. Bisa Heni lihat dari bagaimana dia makan. Tapi sialnya, cacing perut Heni yang nggak ada akhlak! Kenapa pakai bunyi segala sih? Dua kali pula! Tengsin setengah mati jadinya.

"Terima kasih banyak, Mas." Desis Heni akhirnya dengan suara lirih.

Ia mulai menyuapkan nasi jatahnya. Menikmati ayam goreng dengan sambal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
u dah gak sabaran aja si nenek pun ya cucu smntra karin belom siap
goodnovel comment avatar
IkHe nda Mazaynrys
puyeengg pala gw kl pny mertua macem emaknya yudha.. baek sey tp cerewet desak2 pny momongan. laaahhh koas gmn??
goodnovel comment avatar
Farah Putri Wenang
smoga up lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status