Share

Catatan Keduapuluh Enam : Suku Tak Bernama

Sesaat aku mulai bisa membuka mataku. Samar aku melihat sebuah atap. Tunggu dulu, atap ini aneh! Aku ada dimana? Eh, aku masih hidup rupanya! Kupikir sudah mati setelah peristiwa itu.

"Rex kau memukulnya terlalu keras!"

"Cuma itu satu-satunya cara untuk melumpuhkan dia. Supaya bisa membawanya kemari."

Aku tahu itu suara manusia. Tapi mataku masih juga belum bisa melihat dengan jelas. Perlahan pandanganku mulai membaik. Akhirnya bisa melihat dua sosok manusia berkulit gelap dengan tatto warna putih di tubuh mereka. Penampilan mereka nyaris sama! Hanya corak tattonya yang membedakan keduanya.

"Kalian siapa? Kenapa aku ada disini?"

"Sebenarnya kalau kau tidak gegabah menembakku dengan senjata laser itu, kami lebih mudah membawamu."

"Sudahlah, Rou! Dia dalam kondisi panik melihatmu saat itu."

Aku memegang leher yang terasa sedikit pegal. Nama mereka berdua cukup aneh, Rex dan Rou. Salah satunya memberikanku minum meski sempat awalnya kutolak.

"Tidak ada racunnya disini! Untuk apa kami mau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status