Michelle terkejut, raut wajahnya seketika berubah drastis.Apa yang ayahnya katakan? Sepertinya dia salah dengar."Ayah, ayolah. Hanya karena aku menyiramnya dengan air, Ayah ingin memutuskan hubungan ayah dan anak denganku?"Rudy duduk di kursi utama, tubuhnya memancarkan aura dingin yang tak bisa diredakan. Meskipun suaranya tidak keras, tetapi tekanan yang diberikannya amat kuat. Mira dan Michelle tidak dapat menatapnya secara langsung."Dulu saat aku dikelilingi oleh bahaya, aku takut akan membahayakanmu, maka aku meminta ibumu mengirimkanmu ke desa untuk dibesarkan. Kemudian karena kesibukanku, aku nggak punya waktu untuk mengajarimu. Nggak pernah terpikirkan bahwa kamu akan menjadi anak senakal ini. Apa kamu pikir aku benar-benar nggak tahu tentang apa yang kamu lakukan?"Rudy mulai memarahinya, "Prestasimu saat sekolah sangat buruk, kamu nggak mau belajar dari buku melainkan dari seni bela diri, mengatakan bahwa kamu melakukannya untuk mengabdi pada negara. Aku tahu betul bahwa
Barulah Michelle mengetahui rasa takut. Ayahnya memang selalu keras. Ketika dia masih kecil, dia melihat sendiri bagaimana ayahnya membuat kakaknya berlutut bertelanjang dada di tengah salju sambil dicambuk.Karena dia seorang anak perempuan dan tidak tumbuh bersama Rudy, Rudy pun mentolerirnya berulang kali.Kejadian hari ini adalah pukulan terakhir yang akhirnya membuat Rudy meledak.Jasper buru-buru memulangkan semua tamu. Lagi pula setelah semua ini, siapa yang masih punya niat untuk makan.Begitu dia masuk ke kamar, dia mendengar suara tangisan ibu dan adiknya. "Ada apa ini?""Kak, kamu datang tepat waktu. Kamulah yang selalu paling menyayangiku. Tolong bicara dengan Ayah, dia ingin mengusirku dari rumah dan memutuskan hubungan ayah-anak denganku."Jasper mengernyitkan keningnya, jelas dia tidak begitu memahaminya."Ayah, meskipun adikku memang melakukan kesalahan, bukankah mengusirnya dari rumah ini terlalu berlebihan? Bagaimana wanita selemah dia bisa hidup?""Dia nggak bisa hid
Mira agak tidak fokus, dia lebih khawatir terhadap sikap khusus Rudy terhadap Selena.Rudy pasti mengenal Selena!Pada saat ini salju beterbangan di luar. Jasper sendiri yang mengemudikan mobil tersebut, dengan mobil yang membuka jalan di depan dan belakang. Jasper melirik ayahnya melalui spion tengah, pria tua itu melihat salju putih di luar jendela dengan ekspresi serius, entah apa yang sedang dipikirkannya."Ayah, apa Ayah mengenal Nona Selena?"Rudy perlahan menghela napas dan tidak menjawab, tangan Jasper yang memegang setir pun agak tegang.Dia merasa bahwa sesuatu yang besar akan terjadi.Selena kembali ke kamar dan mengganti bajunya dengan pakaian rumah yang nyaman. Harvey masuk ke kamar dan langsung memeluknya erat, tidak mau melepaskannya."Baiklah. Kita belum makan, aku akan memasak dua hidangan kecil. Lepaskan aku dulu."Harvey menggosok-gosok kepalanya pada leher Selena seperti seekor anjing besar. "Oke."Akhir-akhir ini, Selena tidak berada di rumah. Sayuran di dalam kulk
Selena melihat makanan mereka yang belum selesai dimakan. Orang-orang yang datang ini seharusnya juga belum makan, jadi dia menyarankan, "Kalian belum makan' 'kan? Bagaimana kalau aku memasak sesuatu?"Tak lama kemudian, Jasper dan Rudy juga bergabung dengan tim makan spageti. Selena tersenyum dengan merasa tidak enak. "Nggak ada bahan makanan di rumah, jadi aku hanya bisa menyajikan ini.""Nggak apa-apa, terkadang berganti selera juga bagus." Rudy terlihat sangat toleran.Di rumah tidak ada pembantu, Harvey pun dengan sukarela mengambil tanggung jawab untuk mencuci piring, lalu dengan sadar dia mengumpulkan piring-piring yang tersisa.Jasper mengerutkan keningnya. Meskipun mereka sudah bercerai, tampaknya hubungan mereka masih tetap sama.Selena memberikan dua cangkir teh kepada mereka berdua, lalu duduk dan mulai berbicara, "Hari sudah larut, jadi aku akan langsung ke intinya. Suatu hari, aku nggak sengaja menemukan sebuah lukisan milikmu. Di dalam lukisan itu ada seorang wanita, apa
Rudy adalah orang yang selalu teliti. Saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan hubungannya dengan Selena.Oleh karena itu, dia tidak menjelaskan apa-apa pada anak-anak ini. Dia hanya terus mendesak Jasper untuk segera melakukan tes paternitas pada mereka.Karena bukan hubungan ayah dan anak, mereka hanya bisa melakukan tes secara paternal.Selena sebenarnya hanya ingin bertanya apakah Rudy mengenal Fanny, tetapi dia tidak menyangka mereka akan langsung melakukan tes paternitas."Pak Rudy, kamu ... kamu adalah ... "Selena sekarang juga bingung.Rudy takut dirinya telah terlalu bersemangat dengan sia-sia. Jika dia tahu bahwa Selena bukan putri kandung Arya, dia pasti sudah lama membawanya untuk dites.Sayangnya, Maisha tidak mengungkapkan kebenarannya sebelum dia mati. Arya juga meninggal dengan tiba-tiba.Dengan demikian, orang luar mengira bahwa Selena adalah putri dari Keluarga Bennett.Rudy memegang erat tangan gadis itu. "Nak, jangan khawatirkan itu dulu. Berikan rambutmu pada Ja
Rudy menggeleng, "Nggak apa-apa, aku tunggu di sini saja, sekitar sini juga nggak masalah. Mari kita bicara tentang kamu, aku tahu kamu bukan sengaja menyamar untuk mendekatiku, toh kamu sudah dua tahun pakai nama samaran ini, tapi bagaimana kamu bisa tahu apa yang akan terjadi dua tahun ke depan?" ujarnya.Itulah mengapa jadi orang harus pintar sedikit. Banyak hal yang bisa dipahami hanya dengan sedikit berpikir, dan hanya orang sebodoh Michelle lah yang bisa dimanfaatkan orang lain dengan mudah.Sementara itu, Selena menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi dulu. Sekalipun dia tidak menceritakan bagian cerita tentang Harvey, tatapan Rudy terhadap Harvey tetap semakin dingin!"Jadi kamu menyamar demi melindungi diri sendiri?""Iya, orang yang membunuhku waktu itu belum ditemukan. Beberapa tahun ini aku diam-diam menyelidikinya, tapi sayangnya dia terlalu cerdik. Di setiap gerak-geriknya, dia selalu mencari kambing hitam, jadi mustahil sekali untuk menangkap pelaku sebenarnya."Semb
Kini giliran Selena yang kaget, "Cuma karena masalah tadi malam?" tanyanya."Nggak cuma masalah itu saja, aku sudah lama bersabar dengannya. Nak, kamu itu cucu kandungku, tentu aku nggak akan membiarkanmu sendirian di luar. Kembalilah ke keluarga Farrell bersamaku dan jadilah bagian dari keluarga ini.""Kakek, aku ... aku belum mempertimbangkannya.""Kamu nggak perlu mempertimbangkannya, kita ini keluarga yang punya hubungan darah. Beberapa tahun lalu, diam-diam aku menyelidiki tentang keluarga Bennett, hanya saja aku menghentikannya karena waktu itu aku kira kamu adalah putri kandung Arya. Kakek dan kamu sudah sangat lama berpisah, izinkan Kakek untuk menebusnya padamu?"Rudy memohon dengan lemah lembut."Bukannya kamu ingin tahu tentang Kakek dan Nenek? Ikutlah Kakek kembali, Kakek akan memberitahumu segalanya."Tanpa memberinya kesempatan untuk menolak sedikit pun, Kakek menambahkan, "Kalau Nenekmu tahu bahwa selama ini kamu terlantar di luar sendirian, dia pasti akan lebih merasa s
Dalam benak Selena, kini muncul raut wajah Agatha dan Michelle yang arogan dulu. Mereka begitu angkuh karena memiliki dukungan dan kasih sayang dari keluarga mereka. Apapun yang mereka lakukan, akan selalu ada orang yang mendukung dan melindungi mereka.Tetapi hari ini dia tidak lagi sendirian, sekarang dia sudah punya keluarga.Dia tidak lagi seorang diri.Sudah larut malam, Jasper mengantar Selena ke kamarnya.Dia berdiri di pintu, ingin bicara tetapi sulit mengungkapkannya, sementara hujan mulai turun di belakangnya."Paman, apa masih ada sesuatu?" tanya Selena perlahan."Dulu aku tertarik denganmu."Sembari menatap wajah muramnya, Selena tersenyum tipis dan berkata, "Iya, aku tahu."Masalah ini tidak bisa dianggap remeh, masalah ini adalah salah satu dari sedikit kisah kelam dalam hidupnya.Selena bisa menebak pikirannya yang canggung saat ini, "Mungkin karena ada hubungan darah, makanya Paman punya perasaan denganku. Aku bisa mengerti itu, ini sama seperti aku yang dulunya punya r