Selena melirik tatapan kakeknya yang penuh kasih sayang terhadapnya, lalu dengan bibir terkatup, dia berbisik, "Kakek, mungkin Markus sudah tahu bahwa akulah yang menipunya.""Kalaupun dia tahu, memangnya kenapa? Kamu bilang cincin itu sudah meledak, misi kalian juga gagal, sakit kepalanya juga sudah disembuhkan secara cuma-cuma, dia masih mau apa lagi?"Ini jelas-jelas menguntungkan mereka, lagi pula Markus tidak memiliki bukti. Bahkan jika Markus menemukan bahwa pelakunya adalah Selena, Markus juga tidak bisa menghukumnya.Selena khawatir dengan dia menipu Markus seperti ini, Markus pasti tidak akan tinggal diam. Kalau sampai Markus melakukan sesuatu yang merugikan Negara Arama, maka Selena akan pendosa terhadap negara tersebut selama ribuan tahun."Aku takut hal ini bisa membuat masalah untuk kalian."“Gadis bodoh, Kakek dengar dari Harvey bahwa saat kamu berada di Kota Maleka, kamu menyelamatkan Putri Sarah Manhez. Kamu tahu tidak, tindakanmu yang tidak disengaja telah menyelamatka
Di tengah terpaan angin dingin, Rudy berdiri dengan tangan di belakang punggung. Tubuhnya pulih dengan sangat cepat berkat perawatan Selena. Dia terlihat tidak berbeda dari orang biasa.Rambut hitam yang sebelumnya diwarnai sudah memutih, tetapi hal itu tidak memengaruhi semangat dan kepercayaan dirinya."Guru." Harvey menahan napasnya dan sikapnya menjadi lebih rendah hati dan penuh hormat setelah mengetahui bahwa orang itu adalah Kakek dari Selena Bennett."Harvey, awalnya kamu adalah kandidat yang menjanjikan bagiku, tetapi sayangnya kamu nggak seharusnya menyakiti Selena. Dulu kamu menindas Selena yang nggak punya orang yang mendukungnya, dan nanti Selena nggak akan membiarkanmu untuk bisa sukses."Dengan memasang wajah tenang, Rudy berkata dengan berteriak, "Selama aku ada di sini seharian, aku nggak akan membiarkanmu menyakitinya lagi."Harvey ragu-ragu untuk berbicara. Tak ada yang bisa memaafkan masa lalu antara dirinya dengan Selena. Walaupun ada begitu banyak kesalahpahaman d
Akhir-akhir ini Jasper juga sangat sibuk. Walaupun dia tak begitu mengerti tentang masalah keluarga, dia tahu lebih banyak tentang masalah ini daripada Selena."Selena, kamu nggak lama baru datang, jadi nggak tahu temperamen ayahmu. Sekarang masalahnya bukan Michel ingin pulang atau nggak, tetapi ayah ingin dia kembali atau nggak.""Apakah Kakek sungguh ingin mengusirnya dari rumah?" Selena cukup kaget dan melanjutkan, "Bagaimanapun, dia adalah putri kandung Kakek. Paling-paling itu hanya untuk menakutinya, bukan?""Awalnya ayah ingin menakutinya. Aku pikir dia akan merenungkan kesalahannya. Tapi siapa sangka dia malah membuat kesalahan yang lebih besar lagi. Ayah jelas-jelas sudah mengingatkannya dan membatasi hubungannya dengan Hayden. Bukannya mendengarkan pesan Ayah, dia bahkan memiliki anak dengan pria itu. Menurutmu, apa yang Ayah bisa lakukan padanya?"Jasper menopang dahinya dan berkata, "Adikku benar-benar manja. Sikap Hayden nggak bagus, tetapi dia akan menggunakan segala car
Selena membenamkan kepalanya ke dada Harvey dan berkata, "Harvey, cintaku padamu itu tulus, tapi aku juga nggak bisa melupakan masa lalu. Hari-hari itu terlalu menyakitkan dan membuatku sangat ketakutan."Ketika hari-hari itu Selena mengalami sakit dan ditinggalkan, dia sama sekali tidak berani untuk mengingatnya."Jangan paksa aku lagi, oke?"Harvey menghela napas dan tatapan matanya tampak dalam.Awalnya, Harvey tidak ingin memaksa Selena begitu keras, tetapi kemunculan Markus memberinya rasa ancaman yang besar.Walaupun kali ini Selena dibawa kembali dari luar negeri dengan selamat, identitas Selena sudah terungkap.Kalau Selena benar-benar bukan Nadia, Jasper tidak perlu datang untuk menjemputnya. Markus pasti akan menyadari hal ini.Dengan kepribadiannya, pria itu pasti tidak akan mudah menyerah. Selena menolak untuk menikah lagi, dan meskipun saat ini Harvey memeluknya, dia tetap tidak merasa aman.Harvey menghela napas panjang dan berkata, "Oke, aku nggak akan memaksamu."Malam
Selena menghela napas. Pada akhirnya, wanita pun tak punya kendali atas dirinya sendiri.Selena pun hanya bisa merias wajahnya, mengenakan masker, dan pergi ke sebuah vila di pinggiran kota.Selena sengaja berjaga dan bersembunyi di persimpangan jalan untuk menunggu mobil Hayden pergi sebelum diam-diam memasuki vila."Nona Molin, aku berada di depan pintumu."Pintu terbuka dan Molin menangis hingga membuat matanya semerah kelinci.Ketika melihat Molin lebih kurus dibandingkan terakhir mereka bertemu, Selena menepuk bahunya dan berkata, "Ayo masuk dan mari kita mengobrol.""Baik."Mata merah Molin menuntun Selena masuk. Bibi Wulan menatapnya dengan sikap bermusuhan. Selena mengungkapkan niatnya dan berkata, "Nggah usah gugup. Aku datang ke sini hanya untuk menangkan suasana hatinya. Tuangkan secangkir air hangat dan bawakan handuk panas."Seharusnya Bibi Wulan segera memberi tahu Hayden, tetapi wanita ini mampu meyakinkan orang secara tak terduga.Wanita itu menuangkan air dengan patuh
Perut Michelle sama seperti Molin, seperti tidak terlihat sedang hamil. Perut mereka tetap rata. Namun, akhir-akhir ini dia banyak tidur dan nafsu makannya meningkat secara signifikan.Tubuhnya memang cenderung menggemuk. Dulu dia sering ikut olahraga untuk mengontrol bentuk tubuhnya. Setelah lebih dari satu bulan memanjakan diri, berat badannya bertambah lebih dari lima kilogram. Wajahnya pun menjadi bulat.Untungnya, perawakannya yang tinggi membuatnya tampak lebih tegap. Wajahnya yang tak bisa dibilang cantik malah menurunkan penampilannya beberapa derajat setelah berat badannya bertambah.Hayden bukanlah orang yang mengutamakan penampilan, tetapi melihat wajah tersebut membuatnya semakin merasa jijik."Hayden, sudah beberapa hari ini kamu nggak mengunjungiku."Begitu mereka bertemu, Michelle langsung menempel seperti ingin orang-orang yang suka menipu dan membuat sekujur tubuh Hayden merinding.Hayden menekan reaksi fisiologis ingin muntah dengan senyuman di wajahnya. "Ini aku suda
Mia sudah mempersiapkan kata-katanya dengan berkata, "Aku ke sini untuk mengantarkan barang Tuan Hayden. Bisakah kamu membuka pintunya?"Bibi Wulan melirik wajah yang muncul di layar. Dia adalah seorang wanita paruh baya dengan pakaian pelayan yang sangat indah dan membawa kotak makanan di tangannya.Mungkin akhir-akhir ini Hayden melihat Molin kurang nafsu makan, jadi dia secara khusus membawa makanan yang lezat dari suatu tempat.Bibi Wulan membuka pintu tanpa ragu. Mia adalah orang dari keluarga Farrel, jadi sudah pasti Bibi Wulan belum pernah melihatnya."Serahkan padaku saja.""Nggak bisa. Tuan Hayden menginstruksikan kalau barang ini perlu diserahkan pada Nona. Kalau kamu mengabaikannya, apakah kamu bisa menanggung akibatnya?"Mia sudah bersama Mira selama bertahun-tahun. Tentu saja, dia memahami cara menangani pelayan seperti ini. Selama dirinya bisa bersikap sedikit agresif, dia dapat mengintimidasi orang lain secara alami.Walaupun Bibi Wulan tidak tahu apa yang perempuan itu
Ketika Michelle melihat Selena ada di sini, amarahnya langsung meledak. Awalnya, dia membenci Selena karena sudah mengambil Harvey darinya. Akhirnya, ketika dia bisa bersama dengan Hayden, Selena bahkan ingin merebutnya juga.Michelle mengabaikan posisinya dan menampar wajah Selena. Namun, Selena tak membiarkan keinginan Michelle terwujud begitu saja. Dia mengangkat tangannya dan meraih pergelangan tangan Michelle."Jelaskan padaku, bagaimana aku merayu Hayden?"Bibi Wulan yang berada di luar tahu bahwa keadaan tidak berjalan dengan lancar. Jadi, dia segera memberi tahu Hayden secara pribadi.Molin yang sedang tidur pun terbangun karena teriakan Michelle. Dia membuka matanya dan tampak bingung. "Nona Dokter Hebat, apa yang terjadi?"Ketika Molin langsung pergi ke luar, dia bagaikan bunga indah yang mekar di tengah terpaan angin. Perawakannya putih bersih dan lembut seperti berayun di dalam angin.Pinggangnya ramping, matanya besar, dan dagunya lancip. Dia adalah sosok yang mengundang s