Share

Bab 1385

Ekspresi Selena tetap tenang, dia tidak terpancing kata-kata Markus dan malah mengingatkan, "Tuan Markus, ini Kota Arama."

Air mukanya jernih seperti batu giok. Selena juga habis menangis tadi saat mengunjungi makam Arya, matanya dan hidungnya terlihat sedikit merah, dan bola matanya yang sedikit berkaca-kaca membuatnya terlihat seperti kelinci putih kecil yang sangat menggemaskan.

Tapi Markus tahu betul, yang berdiri di hadapannya bukanlah kelinci putih biasa. Dia adalah Nadia, pembunuh kelas S.

Sebelum datang, Markus telah menyelidiki semua informasi masa lalunya. Meskipun dia seorang pembunuh, dia tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah. Sasaran misinya selalu orang-orang jahat yang penuh dosa, yang menindas dan menyengsarakan rakyat.

Wanita ini masih memiliki hati yang baik, jika tidak, dia pasti sudah akan memanfaatkan begitu banyak kesempatan untuk membunuh Markus saat berada di sisinya.

Markus mencium aroma alami tubuhnya, "Nona Selena, jangan takut, saya hanya ingin men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status