Setelah Selena mengatakan ini, pandangan Steve tiba-tiba terhenti, "Maksudmu ada mata-mata di keluarga Bennett?""Kak Steve, pikir baik-baik. Laporan autopsi Anthony sudah keluar, dia baru saja meninggal beberapa tahun terakhir. Artinya, Andrew hanya menggunakan identitasnya selama beberapa tahun. Tapi, kemalangan yang menimpa Keluarga Bennett bukan hanya satu atau dua hari, setidaknya sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Apa menurutmu tanpa bantuan dari orang dalam, dia bisa melakukannya begitu lancar?"Setelah mendapat petunjuk dari Selena, Steve baru mengerti, "Adik, untung kamu mengingatkanku.""Jangan salahkan dirimu sendiri, Kak Steve. Keluarga Bennett telah mengalami terlalu banyak kejadian, kamu kehilangan akal sehat termasuk hal wajar. Pihak lawan sudah menghabiskan waktu lebih dari sepuluh tahun, bahkan lebih lama untuk menyusun rencana ini. Nggak mungkin hanya satu orang yang bisa menyelesaikannya.""Jadi, Kak Sean, bukankah hal ini lebih berbahaya?" Steve tampak begi
Shira langsung masuk begitu mendengar keributan dari dalam kamar."Kak Steve, Kakak kenapa?"Selena berkata dari jauh, "Nona Shira, menjauhlah dari Steve. Emosinya lagi tidak stabil sekarang. Saya takut dia akan melukai Nona.""Kenapa Kak Steve bisa jadi gini?""Nona, saya baru saja mendapatkan kabar Tuan Petra. Tuan Muda Sean tidak bisa dihubungi karena masih di pesawat, sedangkan Tuan Muda Shane baru saja selesai dioperasi. Jadi saat ini, hanya Tuan Muda Steve yang bisa memimpin keluarga dan saya ... saya hanya bisa memberitahukannya ke Tuan Muda Steve.""Kakek mengalami masalah?" Ekspresi Shira berubah. "Apa yang terjadi padanya?""Setelah mendengar tentang perubahan di rumah, beliau langsung mengalami serangan jantung mendadak ... ""Omong kosong! Aku akan merobek mulutmu! Kakekku pasti baik-baik saja!"Steve mengambil sepatu di sebelahnya dan melemparkannya ke arah kepala pelayan sehingga membuat kepala pelayan terkejut dan menarik Shira."Gawat, Tuan Muda Steve menggila!""Kalian
Shira juga berlari ke samping tempat tidur. Wajahnya terlihat sangat sedih. "Kakek, kenapa Kakek nggak menunggu sebentar lagi? Seenggaknya biarkan aku melihat Kakek untuk terakhir kalinya.""Nona Shira, jangan terlalu bersedih. Tuan Petra pergi terlalu tiba-tiba. Tidak ada yang mengira kalau hal seperti ini akan terjadi, jadi jangan terlalu bersedih, Nona, Tuan Muda. Tuan Petra meninggal karena serangan jantung ... "Steve menahan air matanya. "Paman Dion, kami sudah memblokir informasinya, jadi kenapa kakek masih bisa tahu? Siapa yang meneleponnya?""Tuan Muda Steve, saya sudah menyelidiki nomornya, tapi itu adalah nomor virtual dari luar negeri. Jangankan identitasnya, alamat IP-nya saja tidak bisa ditemukan. Orang itu pasti sudah menyiapkannya sejak awal."Dion mengepal erat tangannya dan menatap dengan penuh niat membunuh. "Setelah saya mengetahui siapa yang meneleponnya, saya akan membunuhnya!"Dion hanya mulai bersikap lebih patuh dalam beberapa tahun terakhir ini. Cara yang dia
Selena hanya berpikir untuk merawat kaki Steve saat dia datang, tetapi siapa sangka masalahnya akan berkembang menjadi seperti sekarang?Keluarga Bennett benar-benar akan kacau kali ini!Ujung jari Selena disentuh oleh sesuatu sehingga dia menundukkan kepalanya dan melihat Winnie sedang menggenggam ujung jarinya untuk menghiburnya."Jangan khawatir, aku baik-baik saja."Tuan Petra adalah tokoh penting di Negara Zeelandia, jadi pemakamannya tentu saja sangat meriah.Namun, setelah satu hari berlalu, orang-orang yang datang untuk memberikan penghormatan tidak kunjung habis.Selena berdiri di samping kursi roda Steve. Dia terlihat biasa-biasa saja sehingga semua orang mengiranya sebagai pelayan yang merawat Steve.Bagaimanapun juga, Tuan Petra adalah tokoh terkenal di Negara Zeelandia, jadi banyak orang penting yang hadir.Namun, Selena tidak menyangka kalau dia akan melihat Harvey dan Ellia di sini.Harvey mengenakan setelan jas hitam, bahkan dasinya pun berwarna hitam polos. Dia mengiku
Harvey menyalakan sebatang dupa dan diam-diam menjaga Ellia di sampingnya.Keluarga Davira juga memerhatikannya. Mereka lebih terkejut melihatnya muncul daripada melihat Selena.Terutama Nyonya Devi, dia merasa sangat sedih dan marah saat melihat putrinya. Dia berjalan mendekat sambil gemetar. "Apa yang kamu lakukan di sini, Anak Durhaka?"Ellia menatap wajah tua ibunya dengan sedih.Dia telah menyia-nyiakan waktunya dan tidak berbakti kepada orang tuanya selama bertahun-tahun. Dia baru menyadari betapa bodohnya dia sekarang."Ibu.""Jangan panggil aku ibu. Dulu aku sudah pernah bilang kalau aku nggak pernah melahirkan putri sepertimu.""Sudahlah, Bu. Ellia sudah kembali ke Zeelandia, dia pasti sudah menyadari kesalahannya. Apa Ibu masih marah padanya padahal itu sudah terjadi sangat lama?" kata Paman Gery membujuknya.Paman Ivan juga mencoba meredakan situasi. "Kamu pasti Harvey, 'kan? Kamu berkembang di Negara Arama dan kita nggak pernah punya kesempatan untuk bertemu. Kalau berdasar
Barusan Selena merasa kalau kedua paman dari Keluarga Davira ini terlihat agak akrab. Setelah Melvin muncul, Selena menyadari kenapa dia merasakan hal ini.Itu karena Markus dan paman ketiga dari Keluarga Davira ini terlihat mirip. Ada beberapa kesamaan di wajah kedua paman itu."Kamu kenapa?""Tuan Melvin punya berapa anak?""Satu dan itu adalah Alan, tunangannya Shira. Kamu sudah bertemu dengannya kemarin.""Oh gitu ... "Banyak orang yang terlihat mirip di dunia ini, seperti dia dan Shira juga sangat mirip, tetapi keduanya tidak punya hubungan darah.Namun, kalau dilihat sekilas, Selena jadi berpikir berlebihan karena Markus dibuang ke kawasan miskin di Negara Cena sejak kecil dan dia tidak tahu siapa orang tuanya."Aku cuma merasa kalau Tuan Muda Alan nggak terlalu mirip dengan Tuan Melvin. Dia lebih mirip dengan ibunya.""Mungkin iya. Nyonya Meli sudah lama meninggal, jadi aku juga nggak punya kesan apa pun terhadapnya. Paman Melvin itu orang yang setia. Dia nggak menikah lagi mes
Harvey jauh lebih tinggi daripada Alan yang bertubuh ramping. Perbandingan mereka terlihat sangat kontras saat mereka berdiri bersama.Satu maskulin dan dominan, satunya lagi lembut dan beradab. Mereka terlihat seperti dua kutub yang berlawanan.Harvey melirik Alan dengan dingin, lalu mengangguk sedikit sebagai salam."Kak Harvey, ini adalah tunanganku, Shira," kata Alan memperkenalkan."Halo," kata Harvey sambil memperhatikan wajah Shira yang agak mirip dengan Selena.Ada kilatan kecemasan di mata Shira. Dia segera berkata, "Aku sudah mendengar tentangmu, Kak Harvey.""Oh, ya? Kenapa Nona Shira bisa mengenalku?" tanya Harvey dengan santai, tetapi kata-katanya penuh dengan wibawa dan pengawasan seseorang yang berkuasa.Terutama karena dia memang lebih tinggi dari Shira sehingga matanya yang menatap Shira memberikan aura yang sangat kuat.Shira menjawab dengan tenang, "Nama Tuan Harvey sudah terkenal di dunia bisnis, bahkan aku yang ada di Negara Zeelandia juga pernah mendengarnya. Aku
Shane berbalik dan melihatnya, ternyata itu adalah suara Kevin Bennett, putra bungsu paman keduanya.Setelah beberapa tahun tidak bertemu, anak kecil yang dulunya berambut keriting itu sekarang menjadi bintang terkenal di dunia hiburan.Sebenarnya mereka berdua juga punya sejarah yang rumit.Saat itu, Shane menghabiskan satu tahun untuk mengukir ulang patung kayu "Pemandangan Sungai Setra". Itu adalah proyek yang sangat besar dan sulit diselesaikan.Kevin yang berusia sepuluh tahun lebih muda dari Shane merusak beberapa bagian patung itu secara tidak sengaja sehingga membuat karya itu menjadi tidak sempurna.Sebenarnya, patung itu adalah karya yang akan dibawa Shane untuk mengikuti kompetisi. Shane pun memukul Kevin dengan keras tanpa berkata apa-apa.Meski mereka berdua adalah cucu dari kakek dan nenek mereka, paman kedua dan ketiga selalu merasa kalau kakek lebih memihak putra pertamanya, dan ini juga membuat cucu mereka tidak disukai oleh kakek.Kakek juga marah saat mengetahui hal