Sean agak terkejut. Theresa melarikan diri setelah rencananya, tetapi Shira malah meneleponnya daripada melarikan diri. Ini sama seperti yang Selena katakan.Si palsu Shira ini tidak hanya jahat tetapi juga sangat ambisius.Sean tetap tenang dan berkata, "Ya, adikku. Ada apa?""Kakak, aku nggak bisa menghubungi Kakak dari kemarin, Kakak membuatku khawatir. Apa Kakak baik-baik saja?""Aku baik-baik saja. Aku mendapatkan informasi kalau ayah nggak mati dan aku sudah mencari cara untuk menyelamatkannya.""Gimana keadaan ayah? Apa Kakak berhasil menyelamatkannya?"Suara Shira penuh dengan kekhawatiran. Kalau Sean tidak tahu kebenarannya, mana mungkin dia akan menghubungkan hal-hal itu dengan Shira?Wanita ini benar-benar menakutkan.Meski masih muda, dia punya ambisi dan keberanian yang luar biasa.Kematian terlalu mudah untuk orang sepertinya!Sean mengatakan alasan yang sudah disepakati dengan Selena sebelumnya, sementara Shira langsung mengusulkan untuk melihat ayah."Oke, tapi situasi
Richie menatap gadis kecil di depannya yang sedang menangis dengan mata merah dan suara yang gemetar. Gadis ini adalah orang yang pernah dia sangat sayangi."Ayah, syukurlah Ayah baik-baik saja. Ayah nggak tahu betapa khawatirnya aku selama ini!"Shira menangis di depan tempat tidur sangat lama, tetapi dia tidak mendapatkan respons apa pun. Dia pun merasa agak bingung. "Ayah ... "Shane berkata dengan tenang sambil menekan kebencian di dalam hatinya, "Shira, sekarang ayah masih sangat lemah.""Kalau gitu, istirahatlah dengan baik, Ayah. Jangan khawatir tentang apa pun, ada aku di rumah."Shira menghibur ayahnya, tetapi Richie hanya menjawab, "Ya."Namun, Shira tidak memperhatikan urat nadi yang menonjol di punggung tangan yang memegang seprai. Betapa sabarnya Shane menahan keinginannya untuk membunuh Shira.Setiap kali Shane teringat pada apa yang Shira telah lakukan, hatinya tidak bisa tenang.Putrinya dibunuh oleh wanita kejam ini di negeri asing. Entah berapa banyak penderitaan yang
Sean terus membujuk dengan baik, "Sekarang kita dalam kesulitan. Ibu masih hilang dan kita juga menjadi target keluarga Paman Ruben. Mereka nggak puas dengan perlakuan kakek ke kita dan merasa kalau perusahaan ayah juga merupakan salah satu aset kakek. Jadi sebelum kakek meninggal, mereka sudah mulai membeli beberapa saham yang tersebar. Tadinya aku nggak mengkhawatirkannya karena saham-saham itu nggak berarti apa-apa, tapi sekarang kakek sudah meninggal."Shira terkejut, "Jadi ada masalah?""Ya, masalah besar. Jumlah saham mereka dan saham kakek sudah melebihi total saham Ayah."Sean menghela napas. "Kalau mau menyalahkan, salahkan ayah yang terlalu menyayangi kita. Dia memberikan sebagian sahamnya ke setiap anaknya. Siapa sangka kakek akan meninggal dan orang-orang dari keluarga Paman Ruben akan membuat masalah? Saham ayah jauh lebih sedikit dari mereka sekarang, jadi mereka bisa mengendalikan perusahaan. Meski kita mengajukan gugatan, kita juga pasti akan kalah.""Terus kita harus g
Bagi Shira, 20 triliun adalah semua harta yang dimilikinya!Kalau dia menggunakannya untuk menutupi kerugian Keluarga Bennett dan tidak bisa mendapatkannya kembali, usaha kerasnya selama ini akan sia-sia.Namun, Sean juga sudah mengatakan dengan jelas kalau Keluarga Bennett akan diserahkan kepadanya. Artinya, dia bisa mendapatkan Keluarga Bennett dengan mengeluarkan 20 triliun, yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.Berjudi dengan taruhan besar.Bagi penjudi, makin besar taruhannya, makin besar pula godaannya.Shira memang pernah berpikir kalau dia mungkin akan gagal, tetapi dia sudah tinggal di Keluarga Bennett sangat lama. Dia tahu betul kalau Sean adalah orang yang selalu menepati perkataannya.Dibandingkan dengan kerugian yang akan diderita, keuntungan yang akan diperoleh jelas lebih menggoda.Shira sudah merencanakan ini selama bertahun-tahun dan akhirnya mendapatkan kesempatan emas. Mana mungkin dia akan menyerah dengan mudah?Sean menatapnya dengan cemas.
Alan punya sifat yang hati-hati. Dia tidak punya banyak keinginan dan hanya berharap untuk hidup dengan aman sepanjang hidupnya.Dia bukannya tidak mau, tetapi merasa kalau Shira akan mempertaruhkan semua tabungan mereka untuk masa depan. Kalau gagal, mereka akan kehilangan segalanya.Alan dan Shira punya latar belakang yang hampir sama. Hanya karena beberapa kebetulan Alan bisa menjadi seorang tuan muda, jadi dia sangat menghargainya.Meski mereka mundur sekarang, uang yang mereka punya cukup untuk hidup dengan baik seumur hidup.Dia tidak serakah. Baginya, ini adalah puncak kehidupannya. Dia tidak pernah berharap menjadi kaya dalam semalam.Namun, Shira punya pemikiran yang berbeda darinya. Setelah Alan berusaha meyakinkannya, bukannya membaik, Shira malah makin marah."Alan, aku tanya sekali lagi, kamu mau membantuku atau nggak?""Shira, mana mungkin aku nggak membantumu? Aku cuma ... ""Kalau gitu nggak usah banyak omong. Setelah aku mendapatkan Keluarga Bennett, kamu juga akan men
Winnie diam-diam melihat kedua orang itu saling berpelukan di dalam kegelapan. Dia pun tersenyum.Dia memegang ponsel di tangannya, menyiarkan langsung adegan ini kepada Harvest. Suara Kak Ravi yang bersemangat terdengar dari balik telepon, "Lebih dekat lagi, aku nggak bisa lihat."Luna mendorong kepala Ravi. "Pelanin suaramu. Jangan mengganggu Ayah dan Ibu. Terus kepalamu terlalu besar, aku jadi nggak bisa lihat.""Siapa yang kepalanya besar! Kak Harvest, coba lihat kepala kami. Kami itu kembar, kalau kepalaku besar, kepalanya juga pasti besar."Mereka selalu bertengkar setiap kali bertemu, berbeda dengan Harvest dan Winnie.Meski Winnie tidak bisa bicara, tetapi dia merasa sangat bahagia saat melihat orang tuanya saling berpelukan dan mendengar suara gaduh dari kakak-kakaknya.Seharusnya sebuah keluarga memang seperti ini.Ibu bilang setelah kembali ke Kota Arama, dia akan menikah lagi dengan ayah. Saat itu mereka akan menjadi keluarga yang sebenarnya.Hari itu akan segera tiba.Sele
Harvey sudah melakukan banyak hal buruk kepada Selena!Apalagi setelah keluarganya mengetahui tentang penderitaannya. Mereka pasti akan sangat sedih, 'kan?Itu bukanlah sesuatu yang bisa dilupakan begitu saja. Bagaimana Selena bisa bertahan sendirian dalam kesakitan di tengah malam itu?Richie tidak bisa memaafkan Harvey. Dia menatap Harvey seperti menatap musuh."Ayah, jangan marah-marah dulu. Tubuh Ayah masih butuh istirahat sekarang," kata Selena dengan lembut.Richie mengusap-usap dadanya sendiri. "Selena, mau Keluarga Bennett berada dalam masalah atau nggak, Ayah nggak akan pernah membiarkanmu bersama pria ini lagi."Setelah mengatakan itu, Richie langsung menatap Harvey. "Apa yang kamu lihat? Cepat pergi! Keluarga Bennett nggak menyambutmu! Jangan pernah mendekati putriku lagi! Aku bersedia menafkahinya seumur hidupnya.""Paman, saya tahu semua kesalahan di masa lalu itu adalah salah saya. Dosa saya tidak akan pernah hilang. Sekarang, saya hanya ingin meminta maaf dan menebus kes
Ada rasa sakit yang tidak bisa dipahami tanpa mengalaminya sendiri. Setelah sekian lama, sebenarnya Selena juga sudah menemukan kedamaian di dalam hatinya.Pertama, dia masih mencintai Harvey, kedua, dia dan Harvey punya empat anak.Setelah mengalami perpisahan dan pertemuan kembali dengan keluarganya, dia baru menyadari betapa berharganya keluarga. Daripada membuang waktu untuk balas dendam, lebih baik dia menghargai momen saat ini dan memanfaatkannya.Dia sangat berhati-hati dan menghargai segala sesuatu yang sulit didapat ini lebih dari siapa pun.Namun, keluarganya tidak bisa memahami perasaannya. Harvey tidak akan pernah diampuni oleh Keluarga Bennett meski dia mati seratus kali pun.Harvey berlutut di halaman selama satu hari satu malam. Selena sudah membujuknya untuk berhenti, tetapi Harvey hanya berkata dengan lembut kepadanya, "Seli, aku ingin menikahimu dan ingin memberimu pernikahan yang megah. Tapi pernikahan tanpa restu orang tua itu nggak sempurna, jadi aku akan memohon p