"Nyo ... Nona Selena, mari aku antar kamu masuk," ujar Chandra masih dengan sikap hormat kepada Selena."Tidak perlu, aku sedang menunggu temanku, dia sudah datang."Selena melihat seorang wanita mengenakan mantel bulu merah dari kejauhan, tampak seperti flamingo. Wanita itu juga mengenakan stoking berwarna kulit dan sepatu hak tinggi.Selena tiba-tiba merasa tidak ingin mengaku bahwa dirinya mengenal wanita itu. Tak disangka, ternyata Olga datang terlambat karena berganti pakaian di dalam mobil.Olga datang dengan harum semerbak, dia juga mengenakan kacamata hitam yang mencolok. Selena pun menoleh sejenak, lalu berjalan sambil berkata, "Oh tidak, aku salah mengenali orang, aku masuk dulu.""Selena, tunggu aku!"Olga berjalan ke arah Chandra, lalu melepas kacamata hitamnya dan memelototi Chandra sambil berkata, "Apakah kamu yang membuat Selena marah lagi?"Chandra tidak pernah mengomentari pakaian wanita, tetapi saat ini ..."Kamu pikir Gedung Langit Indah ini adalah klub malam? Kamu b
Pada saat ini, jamuan makan malam belum resmi dimulai, semua orang sedang mengamati barang-barang pameran. Ketika Alana memanggil, tatapan semua orang tertuju pada mereka.Melihat Harvey mengerutkan kening, Agatha pun meraih lengannya dan menjelaskan, "Alana dan Selena adalah teman sekolah, mereka pernah ada cekcok sebelumnya. Bukankah kurang baik kalau orang dengan status seperti kamu ikut campur dengan urusan para gadis?"Harvey menarik lengannya dari gandengan Agatha, kemudian meluruskan dasinya tanpa berekspresi.Agatha juga tidak banyak bertingkah lagi, tetapi dia tetap mengingatkan, "Apalagi kamu sudah bercerai dengannya, kalau kamu membantunya, apa yang akan dipikirkan oleh orang lain? Pertunangan kita sudah dekat, rumah sakit juga sedang dalam persiapan. Jika rumor buruk tentang kamu beredar saat ini, itu akan berdampak besar pada harga saham perusahaan Grup Irwin. Maka dari itu, sudah seharusnya kamu menjaga jarak dengan Selena.""Siapa bilang aku ingin membantunya?" ujar Harv
Saat Olga duduk di kursinya, lampu ruangan meredup. Agatha merendahkan suaranya dan mengancam, "Awas kalau kamu semakin keterlaluan, Olga!""Eh? Hanya begini saja aku sudah dianggap keterlaluan? Aku mengira yang termasuk keterlaluan itu adalah kalau aku menyebarkan informasi bahwa kamu adalah seorang wanita simpanan perusak rumah tangga orang!"Cahaya redup menyinari wajah Agatha hingga membuat wajahnya tampak pucat pasi. Olga malah sangat senang, dia tersenyum sambil berkata, "Aku suka melihat dirimu yang tak berdaya menghadapiku. Agatha, Aku sudah menyiapkan bukti-bukti atas perbuatanmu selama ini. Kalau kamu masih juga berani mengganggu aku dan Selena, aku tidak menjamin akan membantumu menjaga rahasia ini. Kalau aku jadi kamu, aku pasti akan diam saja dan menjadi manusia yang baik. Lagi pula, aku sudah tahu kalau kamu itu bagaikan siluman rubah yang licik, jadi tidak perlu berpura-pura di depanku."Agatha memelototinya dengan jengkel, tetapi benar-benar tidak berani mengatakan sepa
Olga benar-benar jengkel. Kenapa bisa ada orang rendahan seperti itu di dunia ini? Olga berkata dengan merendahkan suaranya, "Kamu sudah merebut posisinya sebagai istri Harvey, apakah masih belum cukup juga?"Agatha mendengus dengan dingin, lalu berkata, "Jika bukan karena dia, aku sudah menikahi Harvey sejak lama. Justru Selena yang merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!""Muka tembok Nona Agatha benar-benar sudah bisa mendapatkan rekor dunia Guinness Book sebagai wajah yang paling tebal. Kujamin tidak ada yang bisa memecahkan rekormu dalam ratusan tahun ke depan. Dulu aku mengira diriku ini sudah cukup muka tembok, ternyata tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Nona Agatha. Bagaimanapun, memang level muka tembokmu tidak pernah terkalahkan.""Olga, sebaiknya kamu bersikap lebih sopan padaku," ancam Agatha sambil melipat tangan di depan dada."Wah! Sudah panik, ya?" Olga selalu memiliki kemampuan untuk membuat orang jengkel setengah mati."Seharusnya bukan aku yang panik
Pemandangan malam di Jalan Marina terkenal sangat indah. Kedua sisi jalan aspal yang luas disinari oleh lampu-lampu yang gemerlap, seperti jalan menuju surga, membentang sampai ke tempat yang tak terlihat oleh mata.Selena menurunkan jendela mobil dan membiarkan angin laut bertiup masuk.Angin laut yang sejuk bertiup ke lehernya, berhembus begitu kencang hingga hatinya pun menjadi sejuk.Olga mengingatkan sambil mengendalikan setir, "Jangan sampai masuk angin.""Ya, hanya sebentar saja." Selena meletakkan tangannya di jendela mobil dan menyandarkan kepalanya di lengannya, lalu menutup matanya dan merasakan kebebasan angin."Olga, aku sudah memikirkannya. Setelah aku mati, kamu taburkanlah abuku di laut."Olga sontak menghentikan mobil di pinggir jalan, "Selena, malam-malam begini jangan bercanda seperti itu, itu tidak lucu sama sekali."Selena membuka pintu dan turun dari mobil, lalu menghirup angin laut yang memiliki aroma laut sambil berkata, "Awalnya aku ingin membeli kembali Kediam
Ketika Olga sedang mengajak pemilik restoran untuk mengobrol, Selena mengganti foto profilnya dengan gambar yang baru saja diambil diam-diam oleh Olga.Dia mengambil foto pemandangan laut dan memberi judul, "Di kejauhan."Selena tidak tahu bahwa di bawah apartemennya, ada sebuah mobil yang parkir saat ini. Harvey melihat Selena meninggalkan tempat itu.Ketika teringat Selena telah berdonasi satu triliun, Harvey pun menjadi sangat gelisah, seperti saat Selena melompat dari gedung waktu itu.Harvey ingin mencari sebuah jawaban.Selena dan Olga belum juga pulang, jadi Harvey menunggu di dalam mobil.Chandra akhirnya berkata, "Pak Harvey, Nyonya masih makan barbeku, sepertinya dia tidak akan pulang dalam waktu dekat.""Dia ada di mana?""Sepertinya di Jalan Marina, Nyonya baru saja membagikan sesuatu di Instagram."Harvey segera membuka ponselnya Di Instagram ada sebuah tautan yang diposting oleh seorang pakar kesehatan yang berisi, "Mengejutkan! Sering mengkonsumsi telur ternyata dapat me
Chandra menggelengkan kepalanya karena tidak sepenuhnya setuju dengan panggilan itu."Oh ya, anjing peliharaan itu tidak seganteng kamu, dia selalu berwajah serius, seperti ini."Olga bahkan meniru gaya Chandra. Ketika Chandra mencoba menariknya masuk ke dalam mobil, Olga memukul-mukul kursi di sampingnya sambil berkata, "Adik, kamu ganteng juga, ya. Bagaimana kalau Kakak pelihara kamu?"Ketika Chandra ingin menolak, Olga menambahkan lagi, "Kakak paling jago memelihara anjing, yang terakhir aku pelihara gemuk dan sehat ... "Chandra hanya terdiam.Selena tidak menyangka akan bertemu Harvey di sini. Selena segera menekan rasa gelisahnya, lalu bertanya dengan tenang, "Olga hanya ... "Harvey memadamkan rokoknya dan berucap kata demi kata, "Chandra akan mengantarnya pulang."Sebenarnya Selena tidak terlalu khawatir dengan Chandra, yang penting adalah ada apa antara dirinya dengan Harvey?Harvey berdiri dengan satu tangannya dimasukkan ke dalam saku. Hujan turun perlahan di sekitarnya, men
Saat ini, Agatha sedang bermain dengan dua anaknya di ruangan yang hangat. Mereka adalah anak kembar, kakak laki-lakinya diberi nama Harvest Irwin oleh Harvey, dan adik perempuannya diberi nama Shearly Irwin oleh Agatha.Harvey dan Agatha adalah pasangan yang tidak terpisahkan."Shearly, kemari, Ibu di sini."Si adik perempuan ini lebih lemah, kakinya tidak sekokoh Harvest. Akhir-akhir ini Harvest sudah bisa berjalan dengan mantap, sedangkan Shearly masih harus berpegangan pada sofa dan berjalan selangkah demi selangkah.Dia memanggil ibunya dengan suara imutnya, "Ibu, Ibu.""Anak baik, sini, Ibu peluk."Agatha kemudian melirik ke arah Harvest dan berkata, "Harvest, kamu juga kemarilah."Harvest melirik ke arahnya sebentar, kemudian dengan cepat membuang muka, sama sekali tidak berniat untuk mendekat. Ekspresi dinginnya mirip seperti Harvey.Sejak Harvey mengantarkannya pulang, anak ini selalu memandang ke luar, juga tidak memedulikan orang lain. Kepribadiannya lebih pendiam. Terkadang