Share

Bab 88 . III - Hanya Satu Kali

"Setelah kembali dari perbatasan, aku terus menunggu kedatanganmu di istana," ujar Jia Zhen. 

"Apakah janjimu masih berlaku?" tanya Aranjo. 

Jia Zhen mengangguk. Bahkan dirinya akan dengan senang hati membuat janji lain untuk gadis ini. 

"Paduka tahu, sakitku ini tidak ada hubungannya dengan perjalanan. Aku baik-baik saja, bahkan tubuhku terasa sangat bertenaga," jelas Aranjo antusias. 

Jia Zhen tersenyum mendengar penjelasannya. Ya, Aranjo khawatir sang putra mahkota tidak lagi mengijinkan dirinya menjadi penasehat, hanya karena masalah kesehatan. 

"Namun, kamu harus mematuhi ucapanku saat berada di istana. Apakah kamu bisa?" tanya Jia Zhen. 

Aranjo mengangguk cepat. 

Lalu, Jia Zhen berdiri dan berjalan ke arah meja, mengambil secangkir air. Kemudian, berjalan kembali ke arah ranjang. Aranjo mengulurkan tangan untuk menerima cangkir itu, tetapi bukan itu yang dilakukan Jia Zhen. Jia Zhen tidak menye

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status