Share

Jeritan Dyah Wedasri

"BEKEL keparat!" maki Triguna, tampak sangat marah begitu melihat siapa yang berkata tadi. "Aku pikir kau sudah modar dihajar Tumanggala tadi!"

Sambil membentak begitu, geraham Triguna yang kelam membesi tampak bergerak-gerak. Terdengar pula suara bergemeletuk keras, pertanda giginya beradu menahan amarah.

Sedangkan yang dipanggil 'bekel keparat' justru menyeringai lebar. Meski setelah itu ia meringis dan tangannya cepat meraba bagian pangkal leher.

"Ah, ternyata kau pun belum modar setelah aku hajar di gua kemarin, Triguna," balas lelaki paruh baya itu dengan nada sinis.

"Keparat rendah!" geram Triguna lagi. "Kau sejenis binatang hina yang tak tahu balas budi, Kridapala. Aku bersumpah bakal menguliti sekujur tubuhmu di sini!"

Orang yang barusan datang memang Kridapala. Lelaki paruh baya itu memaksakan diri mengikuti arah lari Tumanggala yang mengejar Triguna. Ia beruntung dua orang yang dibuntuti berhenti berlari karena terhalang jurang.

Sambil melipat kedua tangannya di pinggang, Kr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status