Share

Kehilangan Wyara

KETIKA kembali ke tempat Wyara tadi berada, Tumanggala menyaksikan sahabatnya itu terbujur lemah di tanah dalam keadaan miring. Tak bergerak sama sekali.

Batang anak panah masih menancap di pangkal bahu Wyara. Kulit di sekeliling luka terlihat telah berubah warna menjadi kehitaman. Paras Tumanggala langsung berubah melihat itu.

“Wyara!" seru Tumanggala, sambil bergegas mendekat. Ia sungguh tak dapat menyembunyikan rasa khawatir di dalam dada.

Buru-buru sang prajurit berjongkok di sisi tubuh Wyara. Napasnya seketika tertahan saat menyentuh bahu sahabatnya itu. Bagian tubuh Wyara terasa sangat panas, serupa rebusan air di tungku. Terutama di sekitar tempat tertancapnya anak panah.

“Gawat! Racun di mata anak panah ini pasti sudah menyebar!” desis Tumanggala dengan suara bergetar.

Tangan sang prajurit lantas menyentuh batang anak panah di punggung Wyara. Mulanya ia berniat mencabut benda panjang tersebut, tetapi segera dibatalkannya niat tersebut.

Sebagai gantinya, dengan perlahan Tu
Kebo Rawis

Kalau merasa bingung dengan jalan cerita novel ini, ketimbang meninggalkan jejak buruk berupa "kata-kata mutiara" di kolom komentar, akan lebih terhormat jika kalian baca dulu judul sebelumnya: ARYA TUMANGGALA; PEMBALASAN PRAJURIT PANJALU.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status