Share

Pembokong Keparat

SEMENTARA di gelanggang lain, Wyara tengah berada di atas angin. Satu dari dua lawan yang tadi mengeroyok sahabat Tumanggala itu sudah tergeletak di tanah.

Sebuah luka besar menganga di punggung si korban. Darah menggenang di dekat tubuh terluka yang sudah tidak lagi bergerak itu.

Tinggal berhadapan satu lawan satu, tampak sekali lelaki bercadar yang dihadapi Wyara keteteran. Dalam dua jurus terakhir lelaki tersebut hanya menghindari setiap serangan Wyara, tanpa sekali pun dapat balas menyerang.

Tidak mungkin itu disengaja. Sebaliknya, hal ini menunjukkan jika kemampuan Wyara lebih tinggi dari lawan. Tinggal menunggu waktu saja sampai Wyara mendapat kesempatan emas untuk melumpuhkan lelaki bercadar itu.

"Awas pedang!" seru Wyara, sembari kibaskan senjata di tangan.

Sriiing!

Pedang panjang berkelebat cepat. Angin sabetannya menimbulkan suara berkesiuran tajam nan meruntuhkan nyali. Lelaki bercadar yang jadi sasaran serangan tampak mengkerut dengan paras pucat ketakutan.

Sepasang
Kebo Rawis

Terima kasih kepada siapa pun yang sudah berkomentar menumpahkan kata-kata mutiara. Kalian sungguh-sungguh contoh good people pembaca setia GoodNovel :D

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status