Share

Anugerah Raja

UPACARA pemberian anugerah bagi Tumanggala berlangsung di Bangsal Pagelaran. Para pembesar dalam tata keprajuritan Kerajaan Panjalu turut hadir menyaksikan. Termasuk Rakryan Tumenggung, Rakryan Rangga, para senopati, dan masih banyak lagi.

Sebelum upacara dilangsungkan, Tumanggala didandani dengan penampilan jauh lebih baik. Wajahnya yang telah dibersihkan serta dipoles para juru rias, tampak semakin gagah dan berseri-seri.

Seisi bangsal penuh oleh para tetamu, dengan Tumanggala menjadi sorotan utama. Upacara dimulai dengan satu ritual yang dilakukan oleh sekelompok pandita istana.

Suasana berubah hening tatkala Rakryan Tumenggung membawa Tumanggala menuju ke Bangsal Siti Hinggil. Keduanya menghadap Sang Prabu yang duduk di atas singgasana. Rakryan Demung yang berdiri di dekat singgasana kemudian maju ke depan.

"Wara-wara titah," seru Rakryan Demung, yang didengarkan baik-baik oleh semua yang ada di sana. Apa yang diucapkan oleh Rakryan Demung adalah

Kebo Rawis

"Lempir" adalah istilah lawas untuk menyebut satu lembaran rontal atau lontar yang sudah diolah sebagai tempat menulis. Kata ini masih digunakan dalam bahasa Bali hingga sekarang. Oya, dalam kraton biasanya Bangsal Pagelaran dan Bangsal Siti Hinggil itu berdekatan, bahkan berhadap-hadapan. Bangsal Pagelaran khusus bagi para abdi dalem (termasuk prajurit) yang hendak menghadap raja. Dan raja akan menerimanya dari Bangsal Siti Hinggil.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status