Share

34. Keluarga Vano

"Bangun! Kamu itu tukang tidur ya!"

Guncangan kencang di bahu Mita membuat gadis itu semakin tersadar. Dia membuka kelopak matanya dengan terpaksa. Matanya memerah sehabis bangun tidur. Nggak menyangka bahwa dia tertidur dalam perjalanan.

"Sudah sampai pak?" tanya gadis itu sedikit serak. Dia menegakkan duduknya, menoleh pada Vano yang sedang membuka seatbealt nya.

"Kalau tidur itu mingkem, ngorok lagi," kata Vano mengabaikan pertanyaan asistennya.

Hah?

Mita mencerna dengan lelet. Otaknya belum sadar sepenuhnya. Ngorok?

Duh, malu.

"Saya nggak ngorok ya pak."

"Kamu tidur mana tau, saya yang dengar."

"Bukan ngorok, itu tuh cuman helaan nafas tapi sedikit bunyi, bapak sok tau banget," balas Mita kesal.

Padahal dirinya yang nggak tau apa-apa. Laki-laki itu hanya menahan tawanya. Kebodohan Mita memang terkadang lucu. Ingin tertawa tapi gengsi.

Maka daripada tertular dengan kebodohan asistennya, Vano segera keluar dari mobil begitu sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status