Share

43. No baper

"Jadi, lo baru pulang ngantor apa gimana Lang?" tanya Mita kepada Gilang disampingnya.

Mereka menyantap menu yang sama di bawah langit malam kota Jakarta. Tempat yang sederhana akan menjadi romantis jika bersama doi. Apalagi doi nya Gilang. Laki-laki manis nggak ngebosenin yang bisa membuat Mita bahagia hanya melihat senyum dan tawanya saja.

Ih, kok jadi lebay.

"Iya, barusan aja dan langsung mampir," jawab Gilang, kemudian memasukkan sesendok nasi beserta sate taichan ke dalam mulutnya.

Perutnya lapar. Gilang kalau lapar makannya jadi seperti kuli, cepat dan banyak.

"Laper banget masnya," kata Mita menoleh pada Gilang. Ekspresinya seperti jijik, tapi nggak jijik. Kayak apa ya, heran saja gitu dengan Gilang yang makan seperti orang kelaparan.

Mendapati ekspresi Mita yang seperti itu membuat Gilang sedikit meringis. "Sorry Mit, gue emang lagi laper banget."

Mita terkekeh. "Yaudah, lanjutin aja, gue juga mau lanjut makan, ngobrolnya bisa nanti."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status