Share

86. Tak Sadarkan Diri

"Bagaimana keadaannya?" Ritta bertanya saat datang lagi dengan membawa baskom berisi air kompresan baru.

Dia kemudian duduk di tepian ranjang. Pandangan matanya masih fokus ke Leina yang terbaring di ata ranjang tersebut.

Hans yang berdiri di sebelah tampak cemas. Dia menjelaskan, "barusan dokter bilang dia tidak apa, cuma syok, tapi demamnya belum turun. Kita hanya perlu mengompresnya."

"Sudah setengah hari berlalu sejak Arsen menghilang— apa tidak ada kabar?“

"Mengenai itu, aku tidak mendapat kabar sama sekali. Aku sendiri juga cemas. Aneh ...”

"Aneh? Aneh apa?“

"Mobilnya sudah ditemukan tapi tidak ada tanda-tanda Arsen ditemukan, mayatnya juga tidak ada. Lagian, dia tidak mungkin mati hanya karena ini— dia ahli berenang. Kalau cuma tenggelam saja, dia mudah meloloskan diri.”

Ritta terdiam sejenak. Dia merendam handuk kecil ke air kompresan, lalu memerasnya, dan menaruh ke kening Leina.

Dia juga memikirkan hal yang sama dengan Hans. Ada yang mencurigakan dan aneh.

Dia bertanya, “apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status