Share

Pembuktian

 “Gue sayang lo.”

Alta diam selama beberapa saat, mencerna kalimat yang baru saja dilontarkan Sindi, orang yang selama ini hanya ia anggap sebagai teman.

“Al, gue sayang lo!” ulang Sindi, kali ini nadanya lebih tegas. Seolah ingin meyakinkan pada Alta bahwa ia serius dengan ucapannya.

“Sin…” lirih Alta. “Kenapa harus gue?” tanyanya bingung.

Sindi menundukkan wajah, ia tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Sudah bisa dipastikan Alta akan menolak dirinya. “Gue gak tahu,” jawabnya dengan suara bergetar. “Gue sadar, gak seharusnya gue punya perasaan ini. Tapi, Al...” Sindi menjeda ucapannya, kemudian menatap Alta lekat. “Semua perasaan gue ke lo, datang gitu aja. Gue paham, sampai hari ini cuma nama Green yang ada di hati lo. Tapi paling enggak, sekarang gue lega. Karena seperti yang lo bilang, mendem semuanya cuma bikin dada gue makin sesak,” tutupnya seraya ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status