Share

Tak Terduga

 

Langit mengejar Green yang berjalan sangat cepat. Saat Green hendak memberhentikan taksi yang lewat, Langit segera menarik tangan wanita itu kemudian meminta maaf pada sopir taksi lebih dulu.

“Kamu apa-apaan, sih? Mau ke mana?” tanya Langit dengan tatapan tajam.

“Apasih, Kak, lepasin!” ujar Green setengah berteriak.

Dari kejauhan, Mang Ujang dan Pak Ardi yang tengah berada di pos satpam mengamati Langit dan Green. Mereka saling berpandangan, kemudian memutuskan untuk kembali sibuk dengan aktivitas bermain catur.

“Masuk!” titah Langit. Green menggeleng. Ia berusaha melepas tangan Langit yang mencekal pergelangan tangannya. Namun, usahanya sia-sia. Langit semakin mempererat cekalannya, membuat Green meringis kesakitan.

“Awwww, sakit, Kak,” rintih Green.

“Masuk saya bilang.” Langit tak peduli pada Green yang merintih kesakitan, ia hanya in

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status