Share

32 | Rasa Ingin Tahu

“BENERAN, nih, Mel,” tanyaku setengah menggeram.

Amelia tak langsung menjawabku. Dia malah memarahi manja Kirana karena telah membocorkan rahasianya. Menurutku sih, itu bukan keterampilan yang mesti dia rahasiakan.

Demi memproses informasi yang terbaru tentang Amelia ini, aku pun pamit ke dua cewek ini untuk menenangkan diri di luar gedung. Sementara dua cewek cantik ini, melanjutkan mengobrol cantik mereka. Padahal aku cuma ingin merokok.

Di luar gedung, aku bisa melihat Jalan Ahmad Yani yang hidup. Cahaya-cahaya dari lampu kendaraan melesat-lesat tak keruan. Di awang-awang, langit tampak cerah menampilkan kerlap-kerlip bintang. Aku jadi membayangkan si Amelia di tengah panggung memainkan biola, sambil disorot lampu. Betapa syahdunya.

Di tengah menatap langit itu, aku tiba-tiba teringat dua lintang kemukus yang menjelma bidadari, kemarin. Juleha. Aku periksa WhatsApp di ponsel. Doi tak juga membalas. Rokokku pun sudah habis. Setelah mematikan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status