Share

77. Murka Adrian

(Adrian)

Jilatan nikmat pada alat vitalku memakaku melenguh tinggi. Rabaan di perut, kecupan pada dada, mereka memberi semua tanpa kompromi menyerang. Yeah … ini yang kumau, tidak, tiada!

Aku tidak pernah kasar pada wanita, tapi kali ini aku menarik kepala gadis jepang mundur hingga terdengar suara plop. 

"Cukup."

Dia tersenyum menggoda, masih memegang benda berurat yang keras. Suaranya sengaja dimaniskan. "Kamu mau yang lain, my stallion?"

Aku menarik celana, menyimpan pedang walau sumpek dalam sana. Segera kuambil kaos yang tergeletak di lantai, melangkah cepat menuju pintu garasi.

"Kamu tidak akan bisa membuka benda itu. Harus pakai … kunci."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status