Share

Bab 142

Ia mengambil gelas lagi, tetapi saat hendak meminumnya, tiba-tiba sebuah tangan terulur untuk menghentikannya.

"Kamu nanti mabuk kalau minum kayak ini." Suara menggoda terdengar di telinganya, dan ia melihat Howard yang masa bodoh saat ia menoleh.

Ia mengerutkan alisnya. Ia dalam suasana hati yang tidak baik sekarang, dan orang terakhir yang ingin ia temui adalah Howard. Ia menepis tangannya dengan tidak sabar. "Aku nggak nanya kamu!" Setelah mengatakan ini, ia menenggak segelas anggur itu.

Howard mencibir mengejek. "Apa? Kamu nggak tahan melihat wanita yang berbeda berdiri di sisi paman saya?” Cemooh muncul di matanya. “Kamu harusnya mengharapkan situasi kayak gini berabad-abad yang lalu. Kan udah kubilang, cepat atau lambat kau akan menceraikannya!”

Kata-kata ini menusuk langsung ke hatinya. Bukannya Howard belum pernah menceritakan hal-hal ini sebelumnya, tetapi sebelum ini, ia tidak pernah memikirkannya. Namun, sekarang, keangkuhan Howard menyalakan api di dadanya. Dia tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status