Share

Bab 82

Melihat wajah putranya penuh dengan air mata, Sharon menahan keinginan untuk menghapusnya untuknya. Douglas sangat mencintai cucunya ini; mungkin ia satu-satunya orang yang bisa menghukum Sally saat ini.

Benar saja, ketika Douglas mendengar kata-kata Sebastian, ia mengerutkan kening dalam-dalam, matanya yang tua tapi agung beralih ke Sally dan suaranya sedalam lonceng kuno saat ia menggeram, "Apa kamu yang sakitin Sebastian?"

Douglas merasa tidak enak badan hari ini jadi ia beristirahat di kamar tanpa bermain dengan Sebastian. Jika pengurus rumah tidak memberi tahunya cucunya menderita luka bakar, ia tidak akan mengetahui hal ini.

Sally merasa sangat bingung ditatap seperti itu oleh Douglas. Pada titik ini, apalagi yang bisa ia lakukan?

Ia menggertakkan giginya, bertemu dengan tatapan menyelidik Douglas dan memasang tampang sangat sedih. “Nggak. Kek. Aku baru aja kehilangan anak. Aku nggak bisa merasakan apa-apa selain rasa kasih sayang untuk setiap anak yang saya lihat sekarang. Gima
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status