Share

Bab 140

"Kalau begitu ...."

"Terserahmu."

Yasmin tercengang. Daniel pun langsung mengakhiri panggilan.

Itu membuat Yasmin terkejut. Jadi, dia boleh pergi, 'kan?

Sejak kapan dia mempunyai kebebasan seperti ini?

Daniel menyingkirkan ponselnya. Ekspresinya tampak sinis dan tatapan matanya tajam. "Apa belum ada kabar dari kantor polisi?"

"Belum," jawab Eric.

Setiap kali Eric menelepon kantor polisi, seluruh polisi panik. Para penyelidik merasa sangat tertekan. Mereka bekerja siang dan malam untuk menemukan pembunuhnya.

Namun, mereka masih belum dapat petunjuk yang berguna.

Tatapan mata Daniel menjadi menyeramkan. Dia berkata dengan sinis, "Pembunuhan yang terjadi di rumah Kakek dan pembunuh Sofia seharusnya orang yang sama. Tebakanku nggak salah."

Eric kaget, lalu berkata, "Apa ... hubungannya? Apa untuk menjebak Tuan Daniel, pelaku ingin merusak hubungan Anda dengan Nona Yasmin? Taktik seperti itu terlalu rendahan."

Daniel tersenyum sinis dengan tidak ikhlas. "Target mereka adalah aku."

Ekspresi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status