Share

bab.22

"Sok jagoan, gaya-gayaan."

Inara terus mengomel, Ardi cuma bisa diam. Ia seperti anak kecil yang sedang dimarahi ibunya karena merengek meminta kinder Joy di Indomaret.

Inara tetap mengomel tidak berhenti. Ardi mulai bosan dan risih mendengarkannya.

"Kamu kapan berubahnya haa, kamu kapan bisa mengontrol emosi, kalau kamu kenapa-kenapa, si--

Muaaahhhh

Bibir Inara spontan berhenti karena Ardi.

Ia melumat bibirnya Inara sampai Inara tidak kuasa menahan dirinya, Inara menutup matanya , ia meresapi dan menikmati ciuman Ardi yang semakin dalam masuk kedalam mulutnya.

Inara mulai terangsang, dia membuka mulutnya mempermudah lidah Ardi bermain bebas disana.

Ardi semakin liar melihat Inara memberikan kode lampu hijau. Tangannya mulai merayap mencari tempat-tempat yang tersembunyi yang pastinya akan memberikan nikmat yang tiada tara.

Inara dan Ardi sama tidak sadar kalau mereka sudah bergumul ditempat tidur, mereka telah melupakan Bu Khadijah yang sampai sekarang masih ngereog
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status