Share

Bab.27

Ardi langsung berlari ke arah teriakan ibunya, Khadijah.

"Ke-kenapa ma? ucapnya dengan nafas ngos-ngosan.

Khadijah melempar celana piyama Inara ke wajah Ardi sambil geleng-geleng kepala.

Sebelum pergi meninggalkan Ardi yang kelihatan malu berbisik ke telinga Ardi yang semakin membuat dia malu.

"Agak di rem sedikit boy, jangan pulak dapur ini hancur berantakan karena ulah kalian yang dimabuk cinta."

Khadijah segera berlalu sambil cengengesan melihat muka anaknya seperti kepiting rebus merah padam menahan malu.

Inara yang mendengar jeritan mertuanya tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaannya yang sama sekali tidak memakai apa-apa, tubuhnya hanya di balut selimut untuk menutupi badannya yang telanjang.

Dia sangat ingin berlari dari ranjang itu, ranjang yang telah memberinya arti dari sebuah kenikmatan, ia sangat rindu dengan Adnan, anaknya.

Akhirnya Ardi muncul juga setelah Inara merasa lama menunggu.

Melihat Ardi memegang celana piyamanya, ia langsung teringat kejadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status