Share

Bismillah, Meminangmu

“Ah maaf, silakan diambil saja,” ujar Clarita setelah berhasil menetralkan keterkejutannya. Ia berusaha bersikap senormal mungkin. Dibalik tubuh wanita paruh baya itu berdiri seorang pria dengan kacamata khas miliknya.

Clarita mengangguk sopan, ia hendak berbalik namun sebuah lengan berhasil mencekal lengannya. “Kamu tidak rindu kami?” tanya wanita itu dengan suara bergetar.

Clarita berusaha sekuat tenaga untuk mengabaikan rasa sedih, kecewa dan marah yang membuncah di benaknya. “Maaf saya buru-buru,” ujar Clarita melepaskan cengkraman wanita itu.

“Cla, jadi beli yang mana?” tanya Byan seraya mendekati Clarita pria itu segera merengkuh tubuh Clarita dan merangkul bahunya. Byan berpura-pura tak menyadari kehadiran Brahma di sana.

“Gak jadi kok, kita cari di tempat lain saja.” Clarita mengulas senyum manisnya.

Dean menatap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status