Share

Bab 167. Percakapan Saudara Kembar

Amelia mengerjap. “Maaf, bukan maksud saya memanggil tuan Bagaswara dengan sebutan papa. Tadi ..., saya hanya replek memanggil papa karena merasa dipanggil oleh papa saya. Sekali lagi saya mohon maaf.” Wanita ini memberikan penjelasan dengan sangat santun.

Miranda tersenyum hangat. “Saya sudah menduga kalau Nak Amei salah memanggil,” kekehnya sehangat kalimatnya. Amelia mengangguk bersama senyuman kecil.

‘Tadi Amei memang salah bicara, Amei terlalu terbawa perasaan padahal Amei bukan menantu karena pernikahan atas dasar restu orangtua. Amei terlalu berharap dianggap sebagai menantu.’

Kali ini, pertama kalinya Bagaswara luluh saat melihat reaksi Amelia. ‘Jadi selama ini dia menganggapku sebagai mertua? Jadi selama ini aku yang telah berbuat jahat karena tidak pernah menginginkannya walau dia sudah melahirkan cucuku.’ Embusan udara dibuang. ‘Papa minta maaf Mei, selama ini papa salah menilaimu, papa tidak pernah memandangmu sebagai menantu, tapi ternyata kamu selalu menghargai papa seba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status