Share

Bab 233

Beberapa hari berlalu, William kembali setelah satu bulan tinggal di kota berbeda dengan Nitara. Maka, saat dirinya melihat senyuman di wajah istrinya rasa rindu segera ditumpahkan. Pria ini memeluk Nitara sangat lama tanpa peduli walaupun saat ini kedua mertuanya menyaksikan mereka. “Sering sekali aku kesulitan tidur karena mengingat kamu, Sayang,” ungkap William saat menyalurkan rasa rindunya yang dalam.

“Aku juga begitu ... apalagi di awal kepergian kamu, aku sangat kehilangan karena biasanya kita selalu tidur berdua dari malam sampai pagi.” Nitara tenggelam dalam dekapan William, tetapi tidak membalas memeluk dengan melingkarkan kedua lengannya yang mulai berlemak karena tubuh kekar William tidak sanggup dipeluk sepenuhnya saat keadaan hamil.

“Sekarang kita akan tidur berdua lagi, Sayang. Ehm, maksudnya bersama anak kita,” kekeh bahagia William yang masih melingkarkan pelukan di tubuh Nitara sekalian mengecup puncak kepala istrinya beberapa kali. Kini, lingkaran tangannya terlepas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status