Share

12. Pangeran kecil nini

Hani terus menangis di atas kasur Renan dengan tersedu-sedu. Wanita paruh baya itu mengunci tubuh Vano kecil dalam pelukannya yang erat.

"Jangan pergi lagi pangeran kecil Nini, Nini menyayangimu pangeran kecilku," ucapnya sambil menciumi puncak kepala Vano seperti tidak akan membiarkan Vano lepas dalam dekapannya lagi.

"Nini angan nanis ya, Ano uma mau pelgi ke yumah angkasa Handa Enan," balasnya polos sekali. Raut wajahnya yang menggemaskan dengan mata yang membola sempurna untuk mengajarkan nininya agar tidak sedih berlarut-larut.

Renan mengurut leher belakangnya karena sakit dan pegal. Sudah lebih dari 30 menit ibunya menangis tersedu-sedu. Di tangan Renan sendiri ada sebuah foto album. Disana, ada foto Renan dan Raihan saat masih seumuran Vano sekarang.

Jelas saja, foto abang Raihannya yang masih kecil persis dan tidak ada bedanya dengan putra bungsu Rania yang ada dipelukan ibunya.

Jika orang lain melihat, maka mereka membenarkan ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status