Hola, happy reading and enjoy!Chapter 66Keesokannya Julio menyandarkan bahu kirinya di kusen pintu kamar Vanya dan bersedekap, matanya menatap Vanya yang hari ini terlihat bersemangat karena Ares bersedia menandatangani gugatan perceraian. Itu merupakan hal yang langka menurut Julio, di mana sebatas pengetahuannya biasanya orang yang terlibat perceraian kebanyakan mengalami depresi dan kacau sedangkan adiknya justru bersikap sebaliknya. Sikap Vanya tersebut bukan semata-mata karena Ares bersedia menandatangani gugatan perceraian yang dilayangkannya, tetapi karena tadi pagi media sosial digemparkan dengan unggahan foto-foto pesta Halloween tadi malam. Ares menerangkan jika benar pernah dekat dengan Leya Jackson dan saat ini hubungan itu telah berakhir, ia juga menegaskan jika hubungannya dengan Leya sekarang murni hubungan persaudaraan yang terikat karena ayah saudara tirinya menikahi Vanesa.Kemudian Leya membenarkan pernyataan Ares, ia juga mengunggah bukti-bukti jika malam itu Ar
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 67 Lima hari setelah pertemuan terakhirnya dengan Vanya, Ares belum bertemu Vanya lagi. Rasanya masih asing karena dirinya kini kembali melajang, tetapi rasanya berbeda dengan sebelumnya ketika ia belum menikahi Vanya. Rasanya hidupnya kini lebih memiliki tujuan dan masih tidak menyangka jika dirinya telah menandatangani berkas perceraian. Bibirnya mengulas senyum sinis karena pada akhirnya ia menyerah pada seorang wanita yang sama sekali tidak pernah ia duga.Dulu saat ayahnya memilih Tania, ia berpikir jika ayahnya hanya pria tua yang tidak tahu malu, penyuka daun muda. Faktanya dirinya juga terjerat pada wanita muda berusia delapan belas tahun. Itu benar-benar menggelikan karena dirinya ternyata tidak jauh beda dari ayahnya.Ares menghela napas cukup dalam seraya menatap bangunan megah di depannya, setelah perceraian orang tuanya rumah itu kini tidak berpenghuni. Bahkan Evan pun memilih untuk tinggal di apartemennya dibandingkan dengan menet
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 68Miss Eden yang sedang menunduk mengangkat kepalanya dan tak kalah terkejutnya mendapati bosnya berdiri di ambang pintu. Pintu yang benar-benar sialan karena tidak berbunyi apa pun saat seseorang membukanya. "M-mr. Torrado?" desah Miss Eden."Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Ares seraya berjalan menghampiri meja Miss Eden.Miss Eden berdiri, merapikan pakaian dan rambutnya. Ia juga membetulkan letak kacamata bacanya lalu mencoba tersenyum dengan kaku. "A-aku... sedang belajar," sahutnya dengan suara pelan.Ares cukup terkejut mendengar pengakuan Miss Eden seraya melirik buku-buku yang terbuka di meja dengan halaman yang mulai kusut pertanda halaman itu sering dibolak-balik. Wanita itu sepertinya bukan tipe orang yang mudah menyerah."Mengejutkan," kata Ares seraya mengangguk-angguk kecil. "Tapi, aku senang melihat keseriusanmu untuk berkembang, tetapi jangan sampai keseriusanmu belajar membuat pekerjaanmu terganggu." "Aku tidak akan mengec
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 69Vanya memilih sebuah restoran Italia untuk makan malam mereka, ia memesan satu loyang pizza ukuran medium, semangkuk lasagne, dan tidak lupa memesan gelato sebagai dessert. Sementara Ares menambahkan Arancini, hidangan yang berasal dari Sisilia yang berbahan dasar beras dan dibentuk bola-bola kecil dengan isian kacang polong, saus daging, dan keju. Mereka baru meninggalkan tempat makan pukul sepuluh lalu pergi ke sebuah club seperti rencana awal mereka. Vanya memilih club yang cukup ternama, Ares sebenarnya tidak setuju, tetapi ia tidak ingin menjilat ludahnya sendiri sehingga mau tidak mau ia menuruti keinginan Vanya. "Kau yakin kita akan masuk club ini?" tanya Ares, club itu benar-benar tidak cocok untuk dirinya. Ia pernah mendengar dari beberapa temannya jika club itu menyajikan pertunjukan penari telanjang, sebenarnya ia tidak masalah dengan hal itu atau dirinya sok suci hanya saja selama ini ia telah menempatkan citra dirinya sebagai
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 70Miss Eden bukan tipe wanita yang menghabiskan akhir pekan atau Jumat malamnya di club, apa lagi saat ini ia sedang disibukkan dengan urusan belajar agar posisinya di kantor tetap aman. Tetapi, sahabatnya yang bernama Kirana sedang patah hati karena memergoki kekasihnya berselingkuh. Kirana memintanya bersenang-senang untuk sejenak melupakan perselingkuhan kekasihnya membuat Miss Eden tidak tega menolak keinginan Kirana. Demi sahabatnya yang patah hati itu, ia merelakan waktu yang seharusnya dipergunakan untuk meringkuk di atas kasurnya yang empuk dan hangat menjadi berada di tengah-tengah kebisingan musik yang memekakkan gendang telinganya. Suasana hatinya sedang tidak terlalu baik karena otaknya sedang berada di ambang batas kelelahan, terbebani dengan banyaknya pekerjaan di kantornya ditambah dengan keharusan belajar lalu mendengarkan seseorang sepertinya sedang diintimidasi dari balik toilet membuat harinya terasa semakin buruk. "Jangan
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 71Vanya melemparkan senyum kepada beberapa orang yang berpapasan dengannya saat ia di dampingi Leo menuju ke ruang kerja Miss Eden. Beberapa orang mungkin mengenalinya dari unggahan Leya Jackson dan beberapa orang mungkin mengenalinya dari unggahan Julio, pikirnya. Leo membukakan pintu kaca ruangan Miss Eden dan wanita yang sedang serius menatap layar komputernya menoleh ke sumber suara lalu ekspresi seriusnya berubah terkejut."Hai, kau...." Miss Eden melepaskan kacamata anti radiasi yang dikenakannya. "Bagaimana kau tahu aku bekerja di sini?" tanyanya seraya berdiri.Vanya mengedikkan bahunya, bibirnya menyunggingkan senyum ramah. "Aku mengingat namamu dan meminta Leo untuk mencari informasi tentangmu. Benar-benar sebuah kejutan karena kau bekerja di sini." "Oh, kalian saling mengenal?" tanya Miss Eden dengan wajah teramat polos.Vanya mengangguk. "Ya... Aku dan Leo...." "Nona Callas adalah adik Bos kita," potong Leo dengan nada tegas dan di
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 72 Vanya meringkuk membelakangi Ares yang memeluknya dari belakang, kelelahan menderanya setelah bercinta. Tetapi, sisa kenikmatan masih bergelung di tubuhnya. Ares tidak pernah mengecewakannya, pria itu mengajarinya bercinta sekaligus memberikan kepuasan padanya.Ares menyingkirkan rambut Vanya dan mengecup tengkuk dengan mesra lalu berkata, "Bagaimana Sabtu malammu bersama Julio?" Vanya memejamkan matanya, enggan sekali menjawabnya mengingat ketika ia menjemput Julio di rumahnya, Leya berada di sana dan akhir pekannya berakhir dengan makan di restoran milik ibu Alana bersama Leya. Untung saja hidangan di sana sangat menggugah selera, tetapi mood-nya untuk berbelanja sudah lenyap dan ia harus berpura-pura sakit kepala untuk membatalkan niatnya berbelanja kado Natal."Menyenangkan. Ada Leya juga bersama kami," ucap Vanya dengan nada malas. "Aku penasaran, apa kado Natal pertamaku darimu." Vanya bertelentang. "Aku belum membelinya." "Jadi, ak
Hola, Merry Christmas....Chapter 73Dua pekan kemudian Vanya kembali mengunjungi Ares di kantornya dan itu bukan pertama kalinya ia menemui Ares. Ia datang bukan sekedar urusan pribadi, tetapi untuk urusan pekerjaan. Vanya sudah bertekad untuk melanjutkan mencoba membangun kariernya di dunia entertainment seperti yang Leya usulkan beberapa bulan yang lalu, tetapi kali ini bukan karena usul Leya ataupun orang lain. Melainkan karena sudah terlanjur melangkahkan kakinya di bidang tersebut meski mungkin bisa dibilang baru satu langkah. Media sosial Vanya yang tadinya nyaris tidak terlalu banyak mengunggah kesehariannya kini mulai diisi dengan beberapa kegiatannya, namun semua kontennya mengiklankan produk makanan, pakaian, aksesoris, dan kosmetik. Agar lebih menarik Vanya terkadang membagikan koleksi fotonya yang telah tersimpan di galeri foto ponselnya. Tere adalah orang yang bertanggung jawab di balik urusan pengelolaan media sosial dan bisnis endorsement-nya. Sementara Ares berperan